Rabu, 09 Agustus 2017

Larangan Menimbun Harta


Tanya:

Bolehkah menabung di bank? Karena pastinya tabungan kita akan digunakan untuk bisnis riba.

Jawab:

Sah-sah saja kita buka rek bank kalau niatnya untuk perputaran arus kas. Kita bayar jasa FinTech nya.

Yang ga sah itu....
Buka tabungan bank niatnya menimbun uang. Trus saban hari kita liatin ketap-ketip saldo di layar monitor.

Islam melarang umatnya menimbun harta.

Penimbunan harta adalah kejahatan besar, karena sama artinya dengan membuntukan aliran harta yang telah Allah anugerahkan dari pihak surplus kepada pihak defisit yang benar-benar memerlukannya.

Ayat-ayat ini mengancam para penimbun harta:


وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


“sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. Ali Imran : 180)


{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الأحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنزونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (34) يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنزتُمْ لأنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنزونَ (35) }

“Dan Orang-Orang Yang Menyimpan Emas Dan Perak Dan Tidak Menafkahkannya Pada Jalan Allah, Maka Beritahukanlah Kepada Mereka, (Bahwa Mereka Akan Mendapat) Siksa Yang Pedih, Pada Hari Dipanaskan Emas Perak Itu Dalam Neraka Jahannam, Lalu Dibakar Dengannya Dahi Mereka, Lambung Dan Punggung Mereka (Lalu Dikatakan) Kepada Mereka: "Inilah Harta Bendamu Yang Kamu Simpan Untuk Dirimu Sendiri, Maka Rasakanlah Sekarang (Akibat Dari) Apa Yang Kamu Simpan Itu." (QS. At-Taubah : 34-35 )

Fitrah harta adalah beredar di semua kalangan, mempertemukan antara kaya dan miskin, bukan tertimbun di kalangan tertentu saja.

كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ ۚ

".... supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu...." (QS. Al-Hasyr : 7 )

Lalu apakah kita tidak boleh menabung? Ya boleh saja. Sebagai persiapan untuk kebutuhan masa depan.

Menabung bukan berarti menimbun harta, asalkan tau caranya. Mau tau? Anggukkan kepala jika mau ya....

Saya akan berikan caranya supaya tabungan kita tetap aman, bahkan bertumbuh secara halal dan berkah, karena tabungan kita itu bisa dimanfaatkan untuk penguatan ekonomi umat, pemberdayaan kelompok tani lokal dan pemanfaatan lahan-lahan nganggur.

Solusi ini saya sebut sebagai *Solusi Tabungan NoRIBA*
Secara umum sudah saya tuliskan di bit.ly/SolusiTabunganNoRIBA secara khusus praktis kita chat di Whatsapp ya klik aja ini bit.ly/KontakMasTris 

Solusi tabungan ini saya bangun dari pondasi berpikir tentang fitrahnya harta. Bahwa bagi kaum muslimin, harta itu harus bermanfaat luas dan terus beredar.

Alhamdulillah sepanjang Training Marketing Elite Kampoeng Kurma siang tadi (9/8) saya mendapatkan penguatan dari coach Sulistio. Pondasi berpikir akan menentukan cara kita bertindak. Maka penting bagi kita untuk mendapatkan pondasi berpikir sebagai hamba Allah, bukan sebagai hamba dunia. Karena itulah yang menentukan cara kita bertindak memperlakukan harta.

Bagi seorang hamba Allah, tidak mengapa buka rekening bank konvensional sekalipun asalkan bukan untuk menimbun uang.

Noted:
1. Keterangan foto: Alhamdulillah bisa memperkenalkan NoRiba Kopi Celup Stamina bit.ly/ProdukNoRIBA kepada Coach Sulistio. Semoga khasiatnya pas ya coach... Insya Allah aamiin.
2. Boleh dishare tanpa izin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar