Inilah satu-satunya alasan mengapa riba dilarang.
Loh koq dilarang sih? Bukankah riba membantu orang mendapatkan pembiayaan? Adanya kelebihan pengembalian ya wajar dong sebagai ungkapan terima kasih karena telah membantu.
Demikianlah riba, sebuah praktek kezaliman yang dianggap lazim.
zalimnya di mana mas? Kalau ada yang pinjam uang hari ini 10 juta, dikembalikan tahun depan tetap 10 juta, nah itulah yg zalim mas, tidak ada kelebihan sebagai tanda terima kasih padahal sudah dibantu. Nilai uang kan terus menurun setiap tahun. Apalagi bank / koperasi perlu biaya operasional, bila pinjaman tidak berbunga maka bagaimana bisa membayar karyawan dan operasional lain-lain.
Dalilnya jelas ada dalam Al Quran bahwa riba is haram dan faktanya banyak orang yang jadi susah karena pinjaman berbunga.
iya sih mas haram. Tapi kan darurat. Memangnya ada yg mau kasih pinjaman tanpa bunga? Kalau lancar bayar pinjaman plus bunganya kan tidak masalah. Bisnis berjalan. Bank / koperasi wajar lah kebagian untung karena sudah membantu. Jadi sama-sama untung.
Susah ya dakwah anti riba, makanya banyak juga ustadz yg enggan ngomong soal bahayanya riba. Nah disinilah kita perlu sinergi dalam membacakan ayat-ayat Al Quran. Jangankan cuma ngeyelers riba, gunung pun hancur luluh oleh Al Quran.
Allah SWT berfirman:
لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 21)
Mengapa riba merajalela dan dianggap biasa padahal korban berjatuhan semakin banyak? Karena kita mengabaikan Al Quran. Hiks.
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
"Dan rasul (Muhammad) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 30)
Umat di masa Rasul dikeluhkan telah mengabaikan Al Quran, apalagi umat zaman now. Ketika Al Quran diabaikan, maka janganlah berharap bisa keluar bebas lepas dari jerat riba.
Mari kita lihat ayatnya, setelah Allah melarang riba dalam Qs.2:278 kemudian Allah menjelaskan alasan mengapa riba dilarang
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَـكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْ ۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ
"Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 279)
Berdasarkan Qs.2:279, inilah satu-satunya alasan mengapa riba dilarang: supaya kamu tidak menzalimi dan tidak dizalimi.
Di manakah kezaliman riba? Dengan memahami teknis bisnis, kita akan menemukan banyak titik kezaliman riba. Kezaliman terjadi bukan hanya saat peminjam gagal bayar. Ketika lancar bayar pun kezaliman riba terjadi. Bukan hanya penerima utang berbunga (riba) yg dizalimi, pemberinya pun dizalimi. Bagaimana penjelasan teknis bisnisnya? yuk bergabung dalam program aksi no riba, kita pahami riba dan solusinya melalui teori - praktek klik bit.ly/JoinAgenDakwahNoRIBA
----------
Ket. Foto: Kopdar recruitmen agen dakwah NoRIBA di Sekolah Gratis Master Indonesia Depok Jawa Barat.
Loh koq dilarang sih? Bukankah riba membantu orang mendapatkan pembiayaan? Adanya kelebihan pengembalian ya wajar dong sebagai ungkapan terima kasih karena telah membantu.
Demikianlah riba, sebuah praktek kezaliman yang dianggap lazim.
zalimnya di mana mas? Kalau ada yang pinjam uang hari ini 10 juta, dikembalikan tahun depan tetap 10 juta, nah itulah yg zalim mas, tidak ada kelebihan sebagai tanda terima kasih padahal sudah dibantu. Nilai uang kan terus menurun setiap tahun. Apalagi bank / koperasi perlu biaya operasional, bila pinjaman tidak berbunga maka bagaimana bisa membayar karyawan dan operasional lain-lain.
Dalilnya jelas ada dalam Al Quran bahwa riba is haram dan faktanya banyak orang yang jadi susah karena pinjaman berbunga.
iya sih mas haram. Tapi kan darurat. Memangnya ada yg mau kasih pinjaman tanpa bunga? Kalau lancar bayar pinjaman plus bunganya kan tidak masalah. Bisnis berjalan. Bank / koperasi wajar lah kebagian untung karena sudah membantu. Jadi sama-sama untung.
Susah ya dakwah anti riba, makanya banyak juga ustadz yg enggan ngomong soal bahayanya riba. Nah disinilah kita perlu sinergi dalam membacakan ayat-ayat Al Quran. Jangankan cuma ngeyelers riba, gunung pun hancur luluh oleh Al Quran.
Allah SWT berfirman:
لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 21)
Mengapa riba merajalela dan dianggap biasa padahal korban berjatuhan semakin banyak? Karena kita mengabaikan Al Quran. Hiks.
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
"Dan rasul (Muhammad) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 30)
Umat di masa Rasul dikeluhkan telah mengabaikan Al Quran, apalagi umat zaman now. Ketika Al Quran diabaikan, maka janganlah berharap bisa keluar bebas lepas dari jerat riba.
Mari kita lihat ayatnya, setelah Allah melarang riba dalam Qs.2:278 kemudian Allah menjelaskan alasan mengapa riba dilarang
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَـكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْ ۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ
"Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 279)
Berdasarkan Qs.2:279, inilah satu-satunya alasan mengapa riba dilarang: supaya kamu tidak menzalimi dan tidak dizalimi.
Di manakah kezaliman riba? Dengan memahami teknis bisnis, kita akan menemukan banyak titik kezaliman riba. Kezaliman terjadi bukan hanya saat peminjam gagal bayar. Ketika lancar bayar pun kezaliman riba terjadi. Bukan hanya penerima utang berbunga (riba) yg dizalimi, pemberinya pun dizalimi. Bagaimana penjelasan teknis bisnisnya? yuk bergabung dalam program aksi no riba, kita pahami riba dan solusinya melalui teori - praktek klik bit.ly/JoinAgenDakwahNoRIBA
----------
Ket. Foto: Kopdar recruitmen agen dakwah NoRIBA di Sekolah Gratis Master Indonesia Depok Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar