Bismillah...
Kita mulai ya *Kuliah WA Noriba* hari ini dengan tema *Commercial Business & Social Business*
Assalamu alaikum wr wb
Materi kulwa noriba selalu terkait dengan sistematika solusi NoRiba berdasarkan sistematika ayat 275-282 surat Al Baqarah didukung dengan data ayat-ayat lainnya.
Sebagai orang beriman, kita yakin dan percaya bahwa solusi NoRiba hanya bisa ditemukan dalam Al Quran.
Materi kali ini membahas
*Qs.2:275 sebagai solusi komersil* dan *Qs.2:276 sebagai solusi sosial.*
Kedua solusi tersebut bagaikan 2 sayap yang mengepak berbarengan mengangkat kita terbang bangkit dari keterpurukan sistem riba.
Aplikasinya adalah,
Noriba mengembangkan *2 Model Bisnis* yaitu:
1. Commercial Business
2. Social Business
Sebelum kita membahas keduanya, perbedaan dan persamaan operasional keduanya. Kita pahami terlebih dahulu tentang *makna bisnis*
Pemahaman makna bisnis adalah persoalan *mindset* yang akan menentukan *proses aksi* apakah mengarah pada *pecapaian hasil?*
Hasil apa yang ingin kita capai dalam gerak Noriba? *mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa riba*
Untuk mencapai hasil tersebut, diperlukan action yang benar-benar mengarah pada pencapaian hasil.
Action yang benar bisa di lakukan bila didorong oleh mindset yang benar.
Misal begini,
Hasil yg ingin dicapai = bebas riba. Tapi... Mindsetnya masih pelaku riba, apakah hasilnya bisa tercapai ?
Saya copas dari bc Jaya Setiabudi begini:
_" Kebanyakan investor masih ber-mindset kapitalisme, bahwa tujuan investasi adalah semata untuk mendapatkan keuntungan, tanpa kerugian. Mereka tak peduli apakah pihak pengelola untung atau rugi, yang penting investor harus untung."_
Maka untuk mencapai target hasil, *Bisnis NoRiba harus pula ber-mindset NoRiba.*
Mindset Bisnis NoRiba terbangun dari penemuan makna bisnis, *apakah bisnis itu?*
*Bisnis adalah upaya menolong orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan menyelesaikan masalahnya*
Dari kegiatan menolong itu kita diberikan *ujroh* oleh Allah.
Ujroh = ganjaran, pahala, upah, bayaran, gaji.
*jika kamu menolong Allah maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Qs.47:7*
Allah adalah Ar Rozzaak. *Distributor rezeki.* Kegiatan bisnis mendorong kita masuk ke jalur distribusi rezeki. Menolong Allah mendistribusikan rezeki.
*Maka Allah akan meneguhkan kedudukanmu, sebagai:*
1. Pekerja [Al-Qashash:27],
2. Produsen [Al-Anbiyaa:80],
3. Pedagang [Al-Baqarah:282],
4. Konsumen [Al-Kahfi:19].
Clear ya soal makna bisnis. Ada pertanyaan? Dicatat dulu ya. Sekarang kita masuk ke pembedaan antara *Jual-Beli vs Riba*
Bisnis = Menolong
_"kalau begitu sama dong antara jual beli dan riba?"_ itu kata *pelaku riba.* _"kamu ga punya modal lalu saya pinjemin modal, bagi hasil sekian persen setiap bulan. Itu kan menolong"_ lanjut *pelaku riba*
Jadi menurut pelaku riba: jual beli sama dengan riba.
Menurut pendapat Allah, jual beli beda dengan riba.
*Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Qs.2:275*
_"apa bedanya?"_
*jual beli adalah esensi dasar dari semua bisnis* setiap bisnis memerlukan landasan filosofi jual beli. Ini filosofi dasar untuk membedakan antara *Bisnis NoRiba vs Bisnis Riba*
*Persamaannya*
Bisnis NoRiba = Tumbuh dan Berkembang
Bisnis Riba = Tumbuh dan Berkembang
Bisnis NoRiba dan Bisnis Riba, Sama-sama bertumbuh dan berkembang.
Uang 10 juta bisa tumbuh dan berkembang jadi 15 juta.
*Perbedaannya*
Caranya yang berbeda.
Sama-sama menumbuhkan uang dari 10 juta jadi 15 juta
Tapi dengan cara yg berbeda.
*Bisnis Riba* = Bertambah, Bertumbuh, Berkembang dengan *cara zalim*
Sedangkan,
*Bisnis NoRiba* = Bertambah, Bertumbuh, Berkembang dengan *cara adil*
Modal awal 10 juta
Hasil bisnis 15 juta
Untungnya 5 juta kan itu.
Darimana dapat untung 5 juta?
Bisnis Riba mendapatkan untung 5 juta dengan cara zalim. Artinya, ada yg diuntungkan dan ada yg dirugikan. Ada yang terzalimi.
Sedangkan...
Bisnis NoRiba mendapatkan untung 5 juta dengan cara adil. Artinya, sama-sama diuntungkan, tidak ada yg terzalimi.
esensi dasar dari pelarangan riba adalah supaya dihentikannya kezaliman.
_"Maka jika kamu tidak meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat dari pengambilan riba, maka bagimu pokok hartamu, *kamu tidak menzalimi dan tidak pula dizalimi.*"_ Qs.2:279
*Cara Zalim? Cara Adil?*
Kita mulai telusuri *darimana modal didapat?*
Apakah modal dicatat sbg *akad qardh (utang) ?*
Apakah modal dicatat sbg *akad syirkah (kerjasama) ?*
Akad qardh harus mengembalikan modal seutuhnya tanpa penambahan ataupun pengurangan, tanpa melihat bisnis untung atau rugi. Penyetor modal akad qardh tidak menanggung kerugian ataupun keuntungan. *ini adil.*
Akad syirkah, mengembalikan modal sesuai dengan kondisi bisnis, apakah untung atau rugi. Penyetor modal syirkah menerima resiko keuntungan ataupun kerugian. *ini adil*
*Pelaku Riba tidak membedakan antara akad qardh atau syirkah, pokoknya untung.*
Modal 10 juta. Bisnis rugi 7 juta. Pelaku riba tetap ambil keuntungan 40% dan minta modal kembali utuh 10 juta. *ini zalim.* Pengelola sudah rugi waktu tenaga dan harus mengembalikan modal plus keuntungan.
Modal 10 juta. Bisnis untung 100 juta. Pemodal tetap mendapat untung 40% dari modal. *ini zalim* ga fair. Bisnis terus bertumbuh tapi pemodal mendapat keuntungan yg tetap.
*Riba dihentikan supaya Pemodal dan Pengelola tidak menzalimi ataupun di zalimi.*
Pelaku riba tidak peduli modal jadi apa, tidak peduli modal dikelola bagaimana. Taunya hanya untung sekian persen dan modal balik.
Pemodal NoRiba harus memahami bahwa:
1. Modal jadi produk (barang/jasa). Produk bisa rusak. Produk belum tentu jadi omset. *ini titik potensi kerugian.*
2. Produk dijual jadi omset. Ada omset belum tentu ada profit. *ini titik potensi kerugian.*
3. Produk harus dijual dulu supaya jadi Gross Profit. Jualan belum tentu laku. *ini titik potensi kerugian.*
4. Gross Profit harus dikurangi dengan biaya operasional supaya jadi Net Profit. *ini titik potensi kerugian.* cost operasional yg tidak terkontrol bisa menghabiskan Gross Profit, bahkan bisa juga menghabiskan modal.
5. Terakhir net profit. Dari sinilah bagi hasil NoRiba. *ada net yg bisa dibagikan?*
Jadi clear ya?
Bagi hasil dari modal. *zalim*
Bagi hasil dari omset. *zalim*
Bagi hasil dari Gross. *zalim*
Bagi hasil dari Net. *adil*
Untuk memahami keadilan bisnis NoRiba lebih dalam lagi, kita bahas *filosofi dasar bisnis, yaitu jual beli*
Jual beli = pertukaran secara adil. Memberikan sesuatu dan mendapatkan sesuatu dengan pertukaran yg senilai. *Adil*
*Penjual* dan *Pembeli* melakukan pertukaran yang adil dengan menggunakan alat tukar yg sesuai.
*uang* adalah *alat* untuk *menukar nilai*
Semakin bernilai produk yg ditawarkan Penjual, semakin banyak nominal uang yg dibayarkan pembeli. *adil*
Kita menukarkan uang 3000 dg secangkir kopi di warung pinggir jalan. *adil*
Kita menukarkan uang 35000 dengan secangkir kopi di Mall. *adil*
Kopi dipinggir jalan memiliki nilai yg berbeda dgn kopi di Mall. Nominal uangnya pun berbeda.
Nilai = Value
Pebisnis NoRiba memikirkan *Value before money*
Sementara pebisnis riba memikirkan *money for money* dari uang menghasilkan uang. Tidak perlu ada value yg bertambah.
Bisnis NoRiba *menjual value*
Bisnis Riba *menjual uang*
Jelas ya?
Silakan yang mau bertanya....
(Simak tanya jawabnya di sini)
Kita mulai ya *Kuliah WA Noriba* hari ini dengan tema *Commercial Business & Social Business*
Assalamu alaikum wr wb
Materi kulwa noriba selalu terkait dengan sistematika solusi NoRiba berdasarkan sistematika ayat 275-282 surat Al Baqarah didukung dengan data ayat-ayat lainnya.
Sebagai orang beriman, kita yakin dan percaya bahwa solusi NoRiba hanya bisa ditemukan dalam Al Quran.
Materi kali ini membahas
*Qs.2:275 sebagai solusi komersil* dan *Qs.2:276 sebagai solusi sosial.*
Kedua solusi tersebut bagaikan 2 sayap yang mengepak berbarengan mengangkat kita terbang bangkit dari keterpurukan sistem riba.
Aplikasinya adalah,
Noriba mengembangkan *2 Model Bisnis* yaitu:
1. Commercial Business
2. Social Business
Sebelum kita membahas keduanya, perbedaan dan persamaan operasional keduanya. Kita pahami terlebih dahulu tentang *makna bisnis*
Pemahaman makna bisnis adalah persoalan *mindset* yang akan menentukan *proses aksi* apakah mengarah pada *pecapaian hasil?*
Hasil apa yang ingin kita capai dalam gerak Noriba? *mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa riba*
Untuk mencapai hasil tersebut, diperlukan action yang benar-benar mengarah pada pencapaian hasil.
Action yang benar bisa di lakukan bila didorong oleh mindset yang benar.
Misal begini,
Hasil yg ingin dicapai = bebas riba. Tapi... Mindsetnya masih pelaku riba, apakah hasilnya bisa tercapai ?
Saya copas dari bc Jaya Setiabudi begini:
_" Kebanyakan investor masih ber-mindset kapitalisme, bahwa tujuan investasi adalah semata untuk mendapatkan keuntungan, tanpa kerugian. Mereka tak peduli apakah pihak pengelola untung atau rugi, yang penting investor harus untung."_
Maka untuk mencapai target hasil, *Bisnis NoRiba harus pula ber-mindset NoRiba.*
Mindset Bisnis NoRiba terbangun dari penemuan makna bisnis, *apakah bisnis itu?*
*Bisnis adalah upaya menolong orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan menyelesaikan masalahnya*
Dari kegiatan menolong itu kita diberikan *ujroh* oleh Allah.
Ujroh = ganjaran, pahala, upah, bayaran, gaji.
*jika kamu menolong Allah maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Qs.47:7*
Allah adalah Ar Rozzaak. *Distributor rezeki.* Kegiatan bisnis mendorong kita masuk ke jalur distribusi rezeki. Menolong Allah mendistribusikan rezeki.
*Maka Allah akan meneguhkan kedudukanmu, sebagai:*
1. Pekerja [Al-Qashash:27],
2. Produsen [Al-Anbiyaa:80],
3. Pedagang [Al-Baqarah:282],
4. Konsumen [Al-Kahfi:19].
Clear ya soal makna bisnis. Ada pertanyaan? Dicatat dulu ya. Sekarang kita masuk ke pembedaan antara *Jual-Beli vs Riba*
Bisnis = Menolong
_"kalau begitu sama dong antara jual beli dan riba?"_ itu kata *pelaku riba.* _"kamu ga punya modal lalu saya pinjemin modal, bagi hasil sekian persen setiap bulan. Itu kan menolong"_ lanjut *pelaku riba*
Jadi menurut pelaku riba: jual beli sama dengan riba.
Menurut pendapat Allah, jual beli beda dengan riba.
*Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Qs.2:275*
_"apa bedanya?"_
*jual beli adalah esensi dasar dari semua bisnis* setiap bisnis memerlukan landasan filosofi jual beli. Ini filosofi dasar untuk membedakan antara *Bisnis NoRiba vs Bisnis Riba*
*Persamaannya*
Bisnis NoRiba = Tumbuh dan Berkembang
Bisnis Riba = Tumbuh dan Berkembang
Bisnis NoRiba dan Bisnis Riba, Sama-sama bertumbuh dan berkembang.
Uang 10 juta bisa tumbuh dan berkembang jadi 15 juta.
*Perbedaannya*
Caranya yang berbeda.
Sama-sama menumbuhkan uang dari 10 juta jadi 15 juta
Tapi dengan cara yg berbeda.
*Bisnis Riba* = Bertambah, Bertumbuh, Berkembang dengan *cara zalim*
Sedangkan,
*Bisnis NoRiba* = Bertambah, Bertumbuh, Berkembang dengan *cara adil*
Modal awal 10 juta
Hasil bisnis 15 juta
Untungnya 5 juta kan itu.
Darimana dapat untung 5 juta?
Bisnis Riba mendapatkan untung 5 juta dengan cara zalim. Artinya, ada yg diuntungkan dan ada yg dirugikan. Ada yang terzalimi.
Sedangkan...
Bisnis NoRiba mendapatkan untung 5 juta dengan cara adil. Artinya, sama-sama diuntungkan, tidak ada yg terzalimi.
esensi dasar dari pelarangan riba adalah supaya dihentikannya kezaliman.
_"Maka jika kamu tidak meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat dari pengambilan riba, maka bagimu pokok hartamu, *kamu tidak menzalimi dan tidak pula dizalimi.*"_ Qs.2:279
*Cara Zalim? Cara Adil?*
Kita mulai telusuri *darimana modal didapat?*
Apakah modal dicatat sbg *akad qardh (utang) ?*
Apakah modal dicatat sbg *akad syirkah (kerjasama) ?*
Akad qardh harus mengembalikan modal seutuhnya tanpa penambahan ataupun pengurangan, tanpa melihat bisnis untung atau rugi. Penyetor modal akad qardh tidak menanggung kerugian ataupun keuntungan. *ini adil.*
Akad syirkah, mengembalikan modal sesuai dengan kondisi bisnis, apakah untung atau rugi. Penyetor modal syirkah menerima resiko keuntungan ataupun kerugian. *ini adil*
*Pelaku Riba tidak membedakan antara akad qardh atau syirkah, pokoknya untung.*
Modal 10 juta. Bisnis rugi 7 juta. Pelaku riba tetap ambil keuntungan 40% dan minta modal kembali utuh 10 juta. *ini zalim.* Pengelola sudah rugi waktu tenaga dan harus mengembalikan modal plus keuntungan.
Modal 10 juta. Bisnis untung 100 juta. Pemodal tetap mendapat untung 40% dari modal. *ini zalim* ga fair. Bisnis terus bertumbuh tapi pemodal mendapat keuntungan yg tetap.
*Riba dihentikan supaya Pemodal dan Pengelola tidak menzalimi ataupun di zalimi.*
Pelaku riba tidak peduli modal jadi apa, tidak peduli modal dikelola bagaimana. Taunya hanya untung sekian persen dan modal balik.
Pemodal NoRiba harus memahami bahwa:
1. Modal jadi produk (barang/jasa). Produk bisa rusak. Produk belum tentu jadi omset. *ini titik potensi kerugian.*
2. Produk dijual jadi omset. Ada omset belum tentu ada profit. *ini titik potensi kerugian.*
3. Produk harus dijual dulu supaya jadi Gross Profit. Jualan belum tentu laku. *ini titik potensi kerugian.*
4. Gross Profit harus dikurangi dengan biaya operasional supaya jadi Net Profit. *ini titik potensi kerugian.* cost operasional yg tidak terkontrol bisa menghabiskan Gross Profit, bahkan bisa juga menghabiskan modal.
5. Terakhir net profit. Dari sinilah bagi hasil NoRiba. *ada net yg bisa dibagikan?*
Jadi clear ya?
Bagi hasil dari modal. *zalim*
Bagi hasil dari omset. *zalim*
Bagi hasil dari Gross. *zalim*
Bagi hasil dari Net. *adil*
Untuk memahami keadilan bisnis NoRiba lebih dalam lagi, kita bahas *filosofi dasar bisnis, yaitu jual beli*
Jual beli = pertukaran secara adil. Memberikan sesuatu dan mendapatkan sesuatu dengan pertukaran yg senilai. *Adil*
*Penjual* dan *Pembeli* melakukan pertukaran yang adil dengan menggunakan alat tukar yg sesuai.
*uang* adalah *alat* untuk *menukar nilai*
Semakin bernilai produk yg ditawarkan Penjual, semakin banyak nominal uang yg dibayarkan pembeli. *adil*
Kita menukarkan uang 3000 dg secangkir kopi di warung pinggir jalan. *adil*
Kita menukarkan uang 35000 dengan secangkir kopi di Mall. *adil*
Kopi dipinggir jalan memiliki nilai yg berbeda dgn kopi di Mall. Nominal uangnya pun berbeda.
Nilai = Value
Pebisnis NoRiba memikirkan *Value before money*
Sementara pebisnis riba memikirkan *money for money* dari uang menghasilkan uang. Tidak perlu ada value yg bertambah.
Bisnis NoRiba *menjual value*
Bisnis Riba *menjual uang*
Jelas ya?
Silakan yang mau bertanya....
(Simak tanya jawabnya di sini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar