Selasa, 15 November 2016

Tanya Jawab Sesi 4

Tanya jawab sesi 4 tentang Commercial & Social Business Part 1

Tanya #1

Kita saat ini membahas jual beli vs riba... Mengapa yg menjadi fokus nya hanya jual beli apakah selain jual beli berpotensi untuk menjadi riba??? Sedangkan kita yg saya tahu selain jual beli ada transaksi transaksi yang lain yg masuk dalam ranah bisnis???

Jawab:

Itu pertanyaan yg sama yg saya ajukan kepada diri sendiri ketika membaca Qs.2:275 *Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.* kita bertanya:

_"mengapa pada ayat itu Allah sandingkan jual beli dengan riba secara head to head? Apakah bisnis selain jual beli tidak rentan riba? Mengapa dibanyak ayat Allah singgung ttg jual beli? Tentang perdagangan? Bukannya tentang bisnis lainnya? Mengapa seolah-olah perhatian kita diarahkan pada jual beli? Dan faktanya, mengapa umat Islam yg besar ini *dibuat tdk tertarik dengan jual beli? Umat hanya jadi pasar saja? Sedangkan jual beli dilakukan oleh non muslim padahal Al Quran dan Al Hadis perhatian sekali terhadap jual beli? Faktanya, umat Islam tidak tertarik dg jual beli dan akhirnya riba merajalela."_

*jual beli adalah esensi dasar dari setiap bisnis*

Ketika kita tidak memahami konsep jual beli, maka kita pun tidak memahami bisnis.

Ketika kita tidak memahami bisnis maka kitapun tidak tau caranya memutar uang dalam cashflow yg adil.

Akhirnya....riba pun merajalela.

Coba kita tengok kanan kiri, bisnis apa yg tidak membutuhkan kemampuan jual beli ?

Bahkan karyawan sekalipun, ia perlu kemampuan jual beli

*karyawan*  menjual value (nilai) dirinya. Dan *perusahaan* membelinya dengan uang (gaji)

Ini rumus noRIBA dalam memahami *jual beli vs riba*

1. Uang adalah alat tukar nilai. Artinya uang digunakan sebagai alat untuk menukar sesuatu yg bernilai.

2. Value (nilai) before money (nominal uang). Semakin bernilai semakin ada uangnya. Ga ada nilai ga ada uang. Jadilah bernilai supaya uang mendatangimu. Jadilah bermanfaat supaya rezeki datang berlimpah. Jadi kalau kita ga punya uang, jangan2 kita engga punya manfaat untuk orang lain.

Tanya #2 :

Kapan mulai bisnisnya?
Bagaimana sistem bagi keuntungannya?
Bagi keuntungannya sesuai dgn modal masing2 atau bagaimana?

Jawab :

Bisnisnya sdh dimulai. Bagi hasilnya juga sdh dijelaskan.

Perhatikan penjelasan berikut:

*Penjelasan kepada Calon Pemodal Noriba*

Sesi 1 & 2 tentang Struktur Permodalan Noriba

Sesi 3 tentang Produk Bisnis & Bagi Hasil Noriba

Tanya #3 :

Dari jual beli itu, dalam menentukan margin apa boleh dengan prosentase? Dan jika jual beli tunai dan kredit apa boleh beda harga?

Jawab :

Pertanyaan ttg beda harga dalam jual beli tunai dan kredit, sudah banyak di bahas, bisa di searching di google. Ini salah satunya di situs rumaysho http://bit.ly/2fRJgZH

Boleh saja menentukan margin sekian persen. Nanti konsumen yang menentukan apakah harga jual tersebut layak dan sesuai value yg ditawarkan. Kalau konsumen sepakat ya terjadi transaksi jual beli.

Tanya #4 :

Bisa minta penjelasan atau contoh dr *cara zalim*nya bisnis riba?

Jawab :

Riba = zalim
Syirik = kezaliman yang paling besar. Qs.31:13

Kezaliman riba merupakan bagian dari kesyirikan.

 Qs.31:34 menyatakan bahwa tidak seorang pun mengetahui apa yg akan dilakukannya besok.

Nah riba berani memastikan bahwa besok kembalikan modal sekian plus untung sekian.

Sementara bisnis esok hari masih ghaib. Apakah untung atau rugi.

Kezhaliman riba adalah tidak mau tau potensi kerugian ada dimana. Maunya untung saja. Terlambat bayar ya di denda. Tidak ada uang ya aset disita.

Bagi hasil dari modal. *zalim*
Karena modal belum tentu jadi asset dan jadi omset.

Bagi hasil dari omset. *zalim*
Karena omset belum tentu jadi profit. Bisa saja Omset gede tapi profit nol, atau bahkan rugi.

Bagi hasil dari Gross. *zalim*
Karena operasional belum dibayar. Siapa yg mau menanggung?

Bagi hasil dari Net. *adil*
Nah ini sudah bersih hasil bisnisnya.

Itulah *kezaliman riba* mau menerima resiko untung tapi tak mau menerima resiko rugi. *ga adil*

Kalau takut rugi ya mestinya jangan ambil akad komersil, jngan bisnis. Ambil saja akad sosial yaitu utang piutang. Tidak rugi dan tidak pula untung.

Tanya #5 :

Intinya kepwecayaan ke kreditur kan.. Nah. Bagaimana mengukur tingkat kualitas kreditur itu

Jawab :

Tepatnya, pemodal memberikan kepercayaan kepada pengelola. Pemodal pun bisa terlibat sebagai pengelola. Tergantung jenis syirkahnya. Ini nanti dibahas pada bagian lain tentang jenis-jenis syirkah.

Pengelola memberikan jaminan kepercayaan berupa sistem operasional bisnis dan manajemen keuangan.

Dalam pergerakan NoRiba, jaminan kepercayaan itu diberikan oleh noribacenter.com Pemodal NoRiba bisa mengawasi bagaimana perjalanan bisnis, sudah sampai mana, berat bisnis sudah mencapai berapa rupiah dll.

Tentang noribacenter.com ada materi tersendiri, disampaikan oleh pak hardi. Ok siap ya pak hardi?

Tanya #6 :

Jadi *added value* dr suatu produk blh dijadikan faktor penambah harga produk?

Jawab:

Ya itulah, added value itulah alasan pertambahan harga. Itulah mengapa ada produk yg harganya lebih mahal daripada produk sejenis, karena value nya berbeda.

*Market bersedia membayar lebih mahal untuk produk sejenis dgn value yg lebih tinggi. Itu pertukaran yg adil.*

Misal: harga air mineral di pesawat tentu dijual lebih mahal daripada harga produk sejenis yg dijual di darat.

Beberapa contoh added value:
1. Jarak yg semakin dekat
2. Pelayanan yg semakin mudah dan memuaskan
3. Kemasan yg semakin rapi dan hygienis.
4. Dll

Added value  juga memberikan jawaban, mengapa Harga kentang di petani 8000/kg, di Pasar Induk 11000/kg dan di pasar modern 17000/kg. Dan bisnis kita mendapatkan profit yg lebih besar dengan menambahkan value: kentang disortir yg bagus dan ukuran sesuai permintaan supermarket, lalu dicuci, dan dipacking rapi hygienis per kilonya. Konsumen pun mau membeli lebih mahal dari harga petani di kebun. Kalau belanja di supermarket bisa sambil belanja yg lain dg nyaman. Itu value yg menambah harga.

Mengapa orang tertarik membeli SHS di noriba dan menjualnya kembali ke end user (Reseller) karena noriba memberikan pendidikan bisnis kepada resellernya secara gratis dan berkelanjutan.

Added value inilah pertambahan manfaat. Uang terus berputar dan bertambah seiring pertambahan manfaat yg semakin meningkat.

*uang* adalah *alat* untuk *menukar nilai*

Semakin bernilai produk yg ditawarkan Penjual, semakin banyak nominal uang yg dibayarkan pembeli. *adil*

Value = Nilai
Value before money

Sekarang bandingkan dengan sistem riba. Added value apa yg ada dalam sistem riba? Tidak ada. Oleh karenanya riba itu *zalim* merusak kehidupan bumi. Maka Allah Rabb semesta alam yg turun tangan langsung memerangi riba.

Dokumentasi berikut ini menggambarkan proses added value pada bisnis kentang noriba


Dari pasar induk kentang masih kotor harus dicuci.
Mengapa kita beli di Pasar Induk? Karena modal belum mencukupi kita beli di petani.





Modal yang terkumpul sampai hari Senin 14/11 sejumlah 108,5 juta dari kebutuhan modal 170 juta.


Tanya #7 :

Bgmn transaksi jual beli Akad Murabaha yg ada akad tambahan wakalah.
Ana perhatikan dibberapa lmbaga syariah menggunakan akad murabaha dan wakala.

Jawab:

Ini materi di sesi lain ya. Nanti kita undang praktisi lapangannya. Insya Allah aamiin.

Terus terang saya masih bingung melihat prakteknya, sektor jasa keuangan yg ingin dilihat sebagai sektor bisnis riil

Tanya #8 :

Karna persaingan pasar, & penilaian pribadi bahwa yg dijual/ di produksi lebih berkualitas,,,maka bepisnis noRiba menjual product sedikit di bawah pebisnis Riba., Bagaimana hukumnya?

Jawab :

Boleh. Itu namanya bersaing di strategi harga. Bisa juga harga sama tapi benefitnya lebih jadi value menang dibanding produk sejenis. Perhatikan gambar rumus value berikut;



Tanya #9

Soal sirkah kentang,
Bolehkah minta gambaran / prospektus bisnis kentang ini?
Maksudnya, kejelasan dari penanaman, lokasi & penjualanya dll.

Jawab :

Silakan pak bisa dilihat hasil penjelasan yg sudah lalu berikut ini:

Penjelasan kepada Calon Pemodal Noriba

Sesi 1 & 2 tentang Struktur Permodalan Noriba

Sesi 3 tentang Produk Bisnis & Bagi Hasil Noriba

Tanya #10 :

Bagi hasil dari modal. *zalim*
Bagi hasil dari omset. *zalim*
Bagi hasil dari Gross. *zalim*
Bagi hasil dari Net. *adil*

Adakah ruang toleransi ?
Bahwa yg adil harus dari bagi hasil dari NET.
Sedangkan untuk mendapatkan bagi hasil dr net itu membutuhkan proses perhitungan cost yg detil/njelimet.

Apakah bagi hasil dari omset pasti zalim ..... ????

Jawab:

Sudah clear ya dalam tanya jawab #4

_"Sedangkan untuk mendapatkan bagi hasil dr net itu membutuhkan proses perhitungan cost yg detil/njelimet."_

*Nah sistem noribacenter.com menghadirkan solusi supaya perhitungan cost bisnis engga njelimet lagi.*

Kenapa riba hadir? Karena kita maunya cepat dan instan. Itulah bisikan setan supaya kita tergesa-gesa ambil mudahnya saja.

Keadilan bisnis NoRiba melindungi pemodal dan pengelola dari konflik bisnis dikemudian hari. *Konflik bisnis terjadi karena ada yg menzalimi dan terzalimi.*

Sulit atau mudahnya proses bisnis tergantung dari sistem dan ilmu bisnis.

Insya Allah noriba menghadirkan solusi berupa sistem noribacenter.com dan training bisnis berkelanjutan bagi yg bergabung menjadi reseller noriba. Kita belajar bisnis dari nol.

Tanya #11 :

maaf pak Tris..Value dan Uang itu bedanya apa ya..maklum bukan pelaku ekonomi pak...😊

Jawab:

Kita semua adalah pelaku ekonomi. Profesi kita ada di salah satu 4 pilar kekuatan ekonomi umat ini:
1. Produsen
2. Pekerja
3. Pedagang
4. Konsumen

*dan kita semua adalah konsumen*

Jadi perlu paham apa itu uang dan apa itu value.

Sebenarnya sudah terjawab ya dari sekian tanya jawab sebelumnya.

Singkatnya

Uang adalah alat untuk menukar nilai.

Nilai adalah value yg kita beli.

Jadi *uang tidak membeli barang* tapi *uang membeli value*

Tanya #12 :

di akad syirkah , bagi hasil pemodal dan pengelola sdh ditetapkan % nya. Apakah penetapan itu sdh memenuhi unsur adil? Referensi nya dari mana ya?

Jawab  :

Keadilan itu ada pada kesepakatan antara pemodal dan pengelola. Kesepakatan yg mubah.

Besaran % bagi hasil berdasarkan kesepakatan, mau belah semangka? 50:50 ? 40:60 ? 60:40 ? Atau angka yg lain? Silakan. Saling mengetahui resikonya. Suka sama suka.

Referensinya bisa dicari. Sudah banyak buku buku muamalah, kajian muamalah, dan artikel muamalah online. Kita saling berbagi info. Sementara itu dulu.

Tanya #13 :

#tanggapan (atas tanya jawab #4)

Kalo utang piutang uang, yg minjemin bisa rugi scara nilai juga pa, klo di Bayar sesuai pinjaman.. Itu Zalim ga?

Jawab :

Utang piutang tidak boleh ada kelebihan atau ambil manfaat lainnya. Kalau yg minjemin rugi kena inflasi ya itu yg salah alat tukarnya.

Inilah debu-debu riba.
Kita berada di tengah sistem ekonomi yg zholim. Kita berharap keberkahan dan pertolongan Allah saja.

Alhamdulillah selesai 13 tanya jawab. Insya Allah berlanjut ke sesi berikutnya tentang Commercial & Social Business Part 2 aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar