Selasa, 22 November 2016

Commercial & Social Business Part. 2


Melanjutkan *Kuliah WA Noriba* Sesi 6 tentang _Commercial & Social Business Part 2_ sesi sebelumnya bisa dilihat di sini

Bismillah...

Pada sesi yang lalu kita telah memahami tentang
*Apa itu Bisnis?*
*Apa yang dilakukan dalam aktifitas bisnis?*
*Mengapa Allah halalkan jual beli dan haramkan riba? _ditinjau dalam sudut pandang bisnis_*
*Apa bedanya Bisnis NoRiba dgn Bisnis Riba?*

Pembahasan itu semua untuk membantu kita memahami Qs.2:275 sebagai *solusi komersil*

Pada sesi ini kita masuk ke Qs.2:276 tentang *solusi sosial.*

Lalu kedua solusi tersebut kita aplikasikan kedalam bisnis menjadi *_Commercial & Social Business_*

Kedua solusi tersebut kita terapkan untuk merespon ujung ayat Qs.2:276 _"Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa."_

Itu maknanya apa? _Allah engga suka kita berlama-lama terpuruk dalam riba_

Dan kita pun ingin segera bebas dari jeratan riba, betul?

Maka dalam 2 ayat tersebut yaitu Qs.2:275-276 kita diajarkan untuk mampu menghasilkan *_Free CASH_* dengan cepat. Pada umumnya, _free cash_ ini menjadi solusi yang paling diharapkan oleh setiap orang. Mau? Yuk kita ikuti petunjuk Al Quran.

*Perbedaan Antara Bisnis dan Sosial*

Bisnis, tujuannya jelas, yaitu: *menghasilkan uang*

Modal 10 juta jadi 15 juta. *itulah bisnis*

Modal 10 juta jadi 4 juta. *itu bukan bisnis tapi sosial*

Karena tujuan sosial adalah *menghabiskan uang*

Rugi? _Tidak. Ini hanya bisa dipahami orang beriman_

Lalu apa kaitan Bisnis dan Sosial dalam upaya menghapus riba?

Disinilah pentingnya kita pahami diksi kalimat dalam Qs.2:276 _Allah memusnahkan riba dan *menyuburkan sedekah*_

Secara umum kita paham, *riba akan musnah bila sedekah semakin subur.* tapi faktanya? Sedekah semakin menjamur dan tetap saja riba semakin menggurita.

Oh mungkin kita tidak memahami diksi kalimat tersebut secara khusus, *bagaimana caranya menyuburkan sedekah?*

Apakah pengelola lembaga sedekah paham makna *uang* dan *value* ??

Mampukah pengelola sedekah menerima sedekah sebagai *value in* lalu menyalurkannya kembali sebagai *value out* ??

*Dalam bisnis, value out harus lebih besar daripada value in*

Lalu pola pikir tersebut kita terapkan dalam operasional sedekah menjadi gambar berikut:



Maka mari kita membaca Qs.2:275-276 untuk menjawab 2 pertanyaan ini:

1. Bagaimana caranya bisnis dapat menghasilkan _free cash_ dengan cepat?

2. Bagaimana caranya menyuburkan sedekah?

Kedua pertanyaan tersebut mengarah pada  muara yang sama, yaitu menghasilkan uang.

Bisnis bertujuan menghasilkan uang, melalui *Peningkatan Daya Jual*
Sedekah juga bertujuan menghasilkan uang, melalui *Peningkatan Daya Beli*

Dari sini sudah mulai terlihat arah *Jihad Ekonomi NoRiba* yaitu meningkatkan daya jual plus daya beli.

*Peningkatan daya jual* berbicara ttg persaingan bisnis, mengapa market harus membeli produk kita, bukan produk orang lain.

*Peningkatan daya beli* berbicara ttg bagaimana market bisa membeli, termasuk juga membeli suatu bisnis, bagaimana market bisa terlibat dalam bisnis yg akan membuat penghasilan cashnya bertambah lalu dia bisa membeli kebutuhan lainnya.

Adanya daya jual dan daya beli membuat ekonomi riil terus berputar.

Ekonomi riba menumpulkan daya beli sehingga market harus berutang. Disitulah sistem riba berfungsi sebagai lintah yg menyedot darah perekonomian sampai kering.

Sampai sini kita semakin paham dengan konsep:
*jual beli vs riba di Qs.2:275 yg dilanjutkan dgn sedekah vs riba di Qs.2:276*
Yaitu: bagaimana umat mampu membeli (value in) lalu menjualnya kembali (value out). Selisih keduanya menghasilkan profit.

Kembali ke pokok masalah
*Bagaimana Cara Menyuburkan Sedekah?*

Menyuburkan sedekah = bersedekah secara produktif, bersedekah yg dikelola secara bisnis. Bukan uang yg disedekahkan tapi value.

Maka,
Senyum pun jadi sedekah. Menjadi added value.
Maka,
sedekah uang semestinya bisa menghasilkan added value yg lebih besar lagi
Maka,
dalam ayat teknis yg akan kita bahas ini tidak menggunakan kata _sedekah_ tetapi menggunakan kata _infak_
*Sedekah tidak selalu uang.*
*Infak selalu berwujud uang.*

Ayat teknisnya bisa kita pahami dari Qs.2:261 _berinfak seperti menanam sebutir biji yang menumbuhkan 7 tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki._

*Bagaimana caranya 1 juta bisa menjadi 700 juta?*

Ini yang akan menjadi benang merah pembahasan kita kali ini. Semoga dimudahkan. Insya Allah aamiin.

Kita mulai dengan membedah struktur makna bahasa Qs.2:261 sebagai berikut:

1. *_yunfiquuna amwalahum_* ada modal yg dikeluarkan.

2. *_fii sabilillah_* ada manajemen pusat, manajemen kewilayahan, loyalitas. Untuk mencapai visi misi menghapus riba.

3. *_kamatsali habbatin...._* modal dikelola seperti menanam benih. Pemodal = Petani yg menanam, merawat dan menyuburkan. Pemodal bisa ikut mengelola.

4. *_wallahu yudhoifu..._* caranya pelajari teori Al Quran dan praktekkan. Hasilnya serahkan ke Allah. Tawakkal.

*Bagaimana penerapan pada bisnis?*
Kita bahas poin per poin dari struktur bahasa Qs.2:261

*poin 1*
_yunfiquuna amwalahum_
ada modal yg dikeluarkan.

Dalam commercial business, modal dicatat sebagai
1. *investasi.* Ada bagi hasil. Ada pengembalian modal sesuai kondisi bisnis

Dalam social business, modal dicatat sbg:
1. *Hutang.* ada pengembalian modal. Tidak ada bagi hasil
2. *Sedekah.* Tidak ada pengembalian modal. Bagi hasilnya disalurkan untuk sosial
3. *Investasi.* Ada pengembalian modal dan ada bagi hasil sesuai kondisi bisnis. Bagi hasilnya disalurkan untuk sosial.

Noriba (bu Dewin) akan mecatat permodalan yg diterima dari anggota noriba sesuai dg kebutuhan.
Apakah sebagai commercial business ataukah sebagai social business.
Apakah sebagai investasi, hutang, atau sedekah.

*poin 2*
_fii sabilillah_

Modal dikelola untuk mencapai visi jihad ekonomi menghapus riba.

Bisnis dikelola oleh manajemen noriba secara terpusat. Manajemen wilayah ditunjuk sebagai operator bisnis.

Ini memerlukan loyalitas semua level manajemen dan anggota. Ekonomi berjamaah berjalan menggunakan struktur sholat berjamaah. Ada imam dan ada makmum.

*Poin 3*
_kamatsali habbatin...._
modal dikelola seperti menanam benih.

Ada banyak pilihan bisnis. Kita memilih bisnis yg multiplaying effect.

Maka noriba memilih 2 jenis bisnis ini sebagai permulaan
1. Bisnis distribusi pemasaran produk muslim
2. Bisnis pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Kepemilikan asset yg kita lakukan dari simpanan pokok mesti berdampak pada kedua bisnis tersebut.

Pemodal = Petani yg menanam, merawat dan menyuburkan. Pemodal bisa ikut mengelola.

*Poin 4*
_wallahu yudhoifu..._
Di sinilah peran Allah yg ikut menyertai bisnis. Allah akan melipatgandakan hasil setelah bisnis kita kelola secara fi sabilillah.

*Aplikasi pada bisnis*

Agrobisnis kentang dan melon bisa menjadi contoh commercial business ini


Bisnis distribusi bisa menjadi contoh social business. Ini akan dijelaskan kemudian.

Agrobisnis Pisang bisa menjadi contoh gabungan antara commercial dan social business. Ini yang akan kita sharing hari ini.


Saya simpulkan dalam  3 gambar ini

Gambar 1 menjelaskan ttg....

darimana modal bisnis noriba bersumber?
Modal yg masuk di catat sebagai apa?
Akadnya sosial atau komersi?

Setelah pencatatan sumber modal jelas, kemana dan bagaimana modal dikelola?

Bagaimana bagi hasilnya?

Jadi sudah clear ya ttg permodalan noriba


Gambar 2 menjelaskan ttg...

Alur bisnis komersil.
Berapa prosentase bagi hasil antara pemodal dan pengelola

Prosentase bagi hasil itu akan berlaku untuk setiap bisnis noriba

Gambar 3 menjelaskan ttg...


Alur bisnis sosial

Pemodal boleh invest tapi tidak ambil keuntungan. Pemodal bisa ikut sebagai pengelola
Keuntungannya dibagi kpd pengelola dan untuk kegiatan sosial

Dari sini kita akan banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Uang berputar terus dalam bisnis riil

Keuntungan pemodal dalam bisnis sosial ini adalah sedekah jariyah selama modal pokok tidak diambil.

Pemodal bisa ikut jadi pengelola dengan cara bergsbung dalam mansjemen NsBC di wilayah masing2

Untuk agrobisnis pisang di Pandeglang. Noriba membutuhkan team pengelola dgn benefit dg syarat berikut:

1. Bersedia tinggal dilokasi. Free homestay dan makan minum.
2. Bersedia menjadi santri tahfidz 2 tahun hafal 30 juz
3. Menerima sistem bagi hasil
4. Bersedia kontrak menjadi kader penggerak ekonomi Noriba - Madeenah Indonesia

 Komposisi Pemodal agrobisnis pisang noriba terdiri dari 3 pihak

1. *MADEENAH INDONESIA*

 Pemodal social. Modal berupa lahan 8000 m. Bagi hasilnya untuk Ponpes Penghapal Al-Quran yg akan dibangun dilahan 1000 m (wakaf) berseberangan dg lahan kebun pisang.

Lahan 8000 meter diuangkan senilai sewa lahan sebesar 10 juta.

2. *QBI/Minto*

Pemodal komersil. Modal senilai 9,6 juta untuk bibit pisang dan kultur jaringan.

3. *NORIBA*

Modal senilai 36 juta untuk pupuk dan pestisida

Modal noriba bersumber dari anggota. Secara umum kita catat sebagai modal komersil, yg berminat memberikan modal sosial silakan japri bu dewin.

Total anggota di grup ini ada 200 orang. Jika kita buka saham perlembar 500.000 maka ada 72 saham.

Kita mengejar masa tanam dibulan desember, jadi silakan  yg mau segera patungan modal. 1 orang boleh lebih dari 1 saham. Prosedur transfer dan pencatatannya akan diatur  bu Dewin

 Agrobisnis pisang ini dikelola oleh noriba. Untuk itu, noriba membentuk team pengelola yg terbagi menjadi 2 team kerja:
1. Team kerja pusat (sudah ada)
2. Team kerja wilayah (sdg dibentuk)

Syarat team kerja wilayah:
1. Bersedia tinggal dilokasi. Free homestay dan makan minum.
2. Bersedia menjadi santri tahfidz 2 tahun hafal 30 juz
3. Menerima sistem bagi hasil
4. Bersedia kontrak menjadi kader penggerak ekonomi Noriba - Madeenah Indonesia

Dari agrobisnis pisang ini, noriba mendapatkan 192.5 juta dikurangi modal 36 juta jadi 156.5 juta

pemodal noriba
40% x 156.5 juta = 62.6 juta

pengelola noriba (pusat-wilayah)
60% x 156.5 juta = 93.9 juta


Pembagian pengelola

Team kerja pusat
30% x 93.9 juta = 28.1 juta

Team kerja wilayah
70% x 93.9 juta = 65.7 juta

Untuk mendapatkan hitungan bisnisnya secara lengkap dalam format pdf silakan kirim WA ke 089638932008

Syirkah pisang akan berlangsung beberapa siklus

Siklus 1 berlangsung 2 tahun. Selanjutnya kita bikin kesepakatan baru.

Dalam masa 2 tahun hanya dibutuhkan 180 hari kerja. Sisa hari lainnya untuk menghafal alquran dan  menggali revenue stream lainnya dari lahan tersebut

Secara bisnis komersil 10-20 pekerja itu kebanyakan.

Secara social business, Saya sudah sepakati dg pihak pesantren untuk kuota 10 orang (terkait penyediaan tempat tinggal, makan minum)

10 pekerja ini = 10 santri tahfidz yg sambil dikader menjadi pejuang ekonomi NORIBA - MADEENAH INDONESIA

Project ini akan menjadi pilot project. Akan dikembangkan dilahan lainnya di banten. 10 orang santri itu akan berkembang insya Allah aamiin.

Modal nanam pisang ini persis seperti yg diajarkan Qs.2:261 *1 benih jadi 7 tangkai. Setiap tangkai ada 100 bulir.*

Bagaimana dg pisang?
*1 pohon pisang bisa tumbuh berapa anak pohon pisang (tunas). Anak anaknya bisa dipindah ke lahan lain. 1 pohon brp tandan? 1 tandan brp sisir?*

Pohon pisang bisa beranak pinak karena makhluk hidup. Bisnis bisa berjalan beberapa siklus dlm puluhan tahun. Ga usah modal bibit lagi. Modal pupuk dan pestisida aja lagi di setiap siklusnya.

Nah kalau uang ga bisa lah beranak pinak atau berbunga 😅

Dalam agrobisnis pisang ini, kita tidak hanya sekedar menumbuhkan pisang lalu panen dapat uang. *tidak sekedar itu*. Tapi kita juga menumbuhkan kader sdm pejuang ekonomi tanpa riba.

Demikianlah yg dimaksud dg *commercial & social business.*

Ok deal ya. Semoga 36 juta dan 10 sdm bisa terhimpun sampai 30 Nov ini insya Allah aamiin.

Tambahan dari Pak Minto selaku mitra profesional:

sedikit yang bisa saya tambahkan dari sisi bisnis dan profesional

1. Lahan :
ketinggian diatas 300 DPL dan subur.
Terlihat disitu ada Pisang Mas yang sdh berbuah dengan bagus (Grade A)
Perlu pembersihan lahan untuk mempermudah sinar matahari mengenai tanaman secara langsung (Pengolahan)

2. Petani
Tidak siap tapi Kami berikan solusi untuk kami didik (Training langsung) dengan pengawasan pak Tris
Noriba sdh berinisiatif dengan menyediakan penghafal Al Quran sekaligus akan kami jadi bibit/Pioneer utk daerah lain/Lahan lain.
Akhlaq dari pihak terkait dalam Syirkah ini InsyaAllah Amanah. (Al Madeenah, Noriba)
Keamanan lahan : Diharapkan dengan lingkungan yang tercipta (Penghafal Al Quran) sdh merupakan proteksi terhadap Pohon pisang dan buahnya.

3. Estimasi Hasil (Qadarullah)
Dari data yang kami punya minimal perpohon 20 kg sekali panen .
Kemungkinan lebih  dari 20 Kg lebih besar. (Panen Kedua dan Ketiga)

4. Jaminan Penjualan/Panen
Kami melakukan kontrak dengan pihak pembeli atas panen dalam syirkah ini dengan harga sdh tercantum.

5. Bibit
Mengingat point 4. maka bibit harus jelas sanadnya, sehingga harus saya yg melakukan pemodalan bibit.
Jenis pisang yg dipilih terkait dengan permintaan dan ketersediaan. sehingga ada waktu tanam yg harus terjadwal dengan rapi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar