Tema Ngaji bisnis NoRIBA di Ma'had Tahfizil Quran Daarul
Khoir NoRIBApreneur Pandeglang Jumat malam 10/02 kemarin seputar rasa
syukur sebagai pondasi berfikir dan berbuat membesarkan bisnis.
Hasil
bisnis merupakan akibat dari proses yang dilakukan. Proses itu
terbentuk dari mindset. Dengan mindset yang selalu mensyukuri apapun
kondisi awal bisnis, proses bisnis akan terus bergerak secara full
power. Bertenaga. Mensyukuri apa yang ada supaya Allah tambahkan apa
yang belum ada. Modal bisnis bertambah. Asset yang bekerja menghasilkan
omset bertambah. Proses bisnis semakin bertambah.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
_Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(Qs.14:7)_
Marilah
mensyukuri keberadaan diri ini sehingga kita merasa layak bertemu dan
menjalin kemitraan dengan orang-orang hebat. Rasa syukur membuat kita
percaya diri, bahwa sehebat-hebatnya orang lain, dia pasti punya
kebutuhan yg bisa kita penuhi.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
_sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Qs.95:4)_
Setiap kita diciptakan dalam bentuk yg terbaik membawa potensinya masing-masing.
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
_Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (Qs.95:5)_
Mengapa? Karena tidak mensyukuri apa yg telah Allah berikan. Yang dirasakannya hanya kekurangan dan putus asa.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
_kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (Qs.95:6)_
Lain
halnya dengan orang yang beriman. Dia syukuri kitabnya sebagai petunjuk
bagaimana optimalisasi potensi yang ada. Terus berbuat baik mengurusi
kebutuhan umat. Terus berbuat baik menyelesaikan problematika kehidupan
ekonomi umat. Berbuat baik dalam kemitraan yg sinergis antar berbagai
potensi.
Rasa syukur
melahirkan komitmen. Bukan hanya sekedar mau, tapi komitmen melakukan
dan siap berkorban menanggung semua kelelahan proses.
Rasa
syukur melahirkan prasangka baik. Husnuzhon kepada Allah. Bahwa Allah
akan membalas setiap proses kebaikan dengan kebaikan pula. Bagi hasilnya
diserahkan kepada Allah saja. Bagi orang beriman, proses bisnis yang
ditenagai oleh rasa syukur tidak akan merugi. Karena mereka mensyukuri
teorinya dan komitmen pada prakteknya.
إِنَّ
الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا
مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ
تَبُورَ
_Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan
yang tidak akan merugi, (Qs.35:29)_
_"iya betul sih..... Tapi mengapa sekarang kita merugi?"_
Rasa
syukur memandang kerugian sebagai ongkos belajar yg memaksa kita
mengevaluasi proses bisnis sebelum jauh melangkah. Kenapa rugi? Karena
pasti ada proses yang salah. Evaluasi. Perbaiki. Intropeksi diri. Jangan
melemparkan kesalahan ke tempat lain.
Kerugian
itu adalah teguran Allah supaya kita segera memperbaiki prosesnya.
Istighfar. Bertobat. Akui diri telah menzholimi prosesnya. Segera
kembali kepada jalan yg benar.
ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
_(Azab)
yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan
bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.
(Qs.3:182)_
Bisnis belum
bisa dibilang rugi selama prosesnya belum berhenti. Bukan soal ketiadaan
uang cash yang membuat proses bisnis berhenti. Tapi ketiadaan rasa
syukur lah yg dapat menghentikan proses bisnis. Ketiadaan rasa syukurlah
yang membuat kita tidak mampu melihat asset-asset yang ada, baik yang
ada pada internal diri ataupun pada lingkungan eksternal. Ketiadaan rasa
syukur lah yang membuat kita merasa tidak layak melakukan kemitraan
sinergis antar asset. Ekonomi bertauhid memandang semua yg ada adalah
milik Allah, modal yg diberikan Allah untuk menata dan memelihara
kehidupan, mari kita sinergikan.
Akhirnya,
saya mengajak para santri Ma'had Li Tahfizil Quran Daarul Khoir
NoRIBApreneur Pandeglang untuk mensyukuri semua asset yg ada saat ini
berupa lahan, amanah syirkah pisang raja buluh dari para Pemodal NoRIBA,
dan yang terbesar adalah amanah Al-Quran yang sedang kita pelajari
sebagai teori bisnis; teori mengurusi kebutuhan umat.
Rasa
syukur itu akan terus meningkatkan kinerja yang akhirnya berdampak pada
kepuasan pelanggan, dalam hal ini adalah para Pemodal NoRIBA, dan
ujungnya tentu berdampak pada peningkatan omset. Tidak perlu menunggu 2
tahun untuk menikmati bagi hasil syirkah pisang raja buluh. Banyak
kegiatan monetizing yang bisa kita lakukan, karena begitulah keberkahan
profesi petani. Al fallaah. Al muflihuun. Petani identik dengan
keberuntungan.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
_Sesungguhnya
Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada
kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (Qs.4:40)_
Terus bersyukur
Terus berproses
Pertolongan Allah pasti datang.
_Insya Allah aamiin_
*catatan tambahan:*
Sampai
tulisan ini dibuat, sudah 700an bibit pisang yang tertanam. Pekerjaan
melambat karena cuaca dan sdm yang perlu didampingi. Soal kesehatan sdm
insya Allah ada noriba tetes herbal (nth) yang mendampingi. Santri yg
batuk-batuk masuk angin bisa diatasi segera. Makan sehari-hari bisa
disubsidi dari infak kopdar NoRIBA. Kiranya para Pemodal NoRIBA juga
perlu datang sambil menemani Ngaji bisnis santri yg dilakukan sepekan
sekali. Bergantian saja, jangan datang serentak. Kobong masih terbatas.
15 orang cukuplah.
MARI BERGABUNG MENJADI ANGGOTA NoRIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar