Al-Qur'an Cordoba Multazam ini menyajikan hadis-hadis shohih yang berkaitan langsung dengan ayat yang ditunjuk, sebagai kaitan dan penjelasan singkat tentang ayat, karena tidak ada penafsiran yang lebih baik daripada ayat kecuali hadis baginda Nabi Muhammad saw. Penjelasan ini diharapkan bisa jadi solusi tepat untuk memahami tata cara praktik ibadah, Muamalah, Akidah, dan sebagainya dengan berbagai macam latar belakang pemahaman seseorang terhadap Al-Qur'an.
Rangkaian tahapan yang disajikan ini diharapkan mampu mengantarkan Anda memahami Al-Qur'an secara ringkas dan jelas dari satu ayat yang ditunjuk sebagai keyword, ayat yang merupakan representasi terhadap tema klasifikasi utama Al-Quran Cordoba Multazam ini.
Berikut adalah materi yang ada dalam mushaf ini berdasar konsep yang lebih ringkas dan jelas:
1. Ibadah
2. Muamalah
3. Aqidah
4. Sirah nabawi
5. Kisah Nabi & Rasul
6. Asmaul husna
7. Terapi Al-Qur'an
Ketujuh klasifikasi utama dalan mushaf ini diurutkan berdasarkan kebutuhan tuntunan aplikatif masyarakat terhadap amalan sehari-hari.
Harga Rp98.000,00
# belum termasuk ongkir
# sudah termasuk beasiswa santri yatim
IBADAH
Permasalahan ibadah
menjadi sesuatu yang banyak bersentuhan dengan aktivitas keseharian seorang
muslim. Dengan demikian, pedoman yang memberikan tuntunan praktis dan sederhana
dalam setiap kondisi menjadi sangat penting. Penjelasan ayat-ayat ibadah dalam Al-Quran
dengan menggunakan pendekatan tafsir bil ma’sur adalah yang paling baik karena
berdasarkan riwayat hadis
Dalam klasifikasi tema
utama ibadah ini, penjelasan ayat terkait menggunakan Hadis Nabawi yang diambil
dari berbagai sumber hadis sahih, sebagiannya tetap mengedepankan masing-masing
corak dan kekentalan kitab hadis para ulama, seperti kumpulan hadis kitab Riyadus
Salihin karya Imam An-Nawawi, ataupun kitab Arbain An-Nawawiyyah, dan yang
tidak kalah penting adalah penjelasan ayat menggunakan Hadis Qudsi yang sahih.
Semua penjelasan ini tetap diberi tema dari ayat itu sehingga menjadikan
pembaca dengan pemahaman minim sekalipun menjadi lebih mengerti kaitan ayat dan
lebih mudah memahmi dan mempraktikan ibadah keseharian.
Kemudian, tidak
ketinggalan masih berkaitan dengan tema, kami sempurnakan di beberapa halaman
dengan bahasan Mu’jam (kamus definitif) yang masih berkaitan dengan tema.
MUAMALAH
Sebagai seorang muslim
yang hidup di tengah masyarakat plural, diperlukan adanya bimbingan mengenai
cara berinteraksi atau bersosial.
Penyajian klasifikasi
materi ini tidak jauh berbeda denngan sebelumnya, yaitu penjelasan ayat terkait
menggunakan Hadis Nabawi yang diambil dari berbagai sumber sahih, sebagiannya
tetap mengedepankan masing-masing corak dan kekentalan kitab hadis para Ulama,
seperti kumpulan hadis kitab Riyadus Salihin karya Imam An-Nawawi, ataupun
kitab Arbain An-Nawawiyyah, Hadis Qudsi yang sahih, bahasan Mu’jam (kamus
definitif) yang masih berkaitan dengan tema.
Klasifikasi ini mengupas lingkup
paling kecil yang dihadapi yang dihadapi seseorang ketika bermuamalah, seperti
cara berperilaku kepada orang tua, anak, saudara, dan kerabat lainnya, sampai
lingkup paling besar seperti cara bermuamalah dalam berbisnis, berjual beli,
berpolitik, dan berkeadilan hukum. Semuanya mengintisarikan ayat-ayat Al-Quran.
Maka dari itu, semuanya itu menjadi pembahasan prinsipil dalam Al-Quran Cordoba
Multazam ini.
AKIDAH
Akidah adalah kandungan
paling mendasar dan utama sebelum yang lainnya. Tidak hanya menjadi prioritas
bagi seorang muslim paripurna dalam memahami akidah secara benar terhadap Allah
swt, tetapi juga menjadi pilar utama dalam keseluruhan syariat para Nabi dan Rasul.
Dalam Al-Quran Cordoba Multazam
ini, materi akidah menjadi bagian dari 3 materi utama produk, menggunakan pola
penyajian yang sama, dengan harapan menjadi bagian penting tuntunan aplikasi
kesempurnaan amal keseharian, terlebih dengan harapan mampu meluruskan akidah
sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, para sahabat dan salafus salih.
KISAH NABI DAN RASUL
Keyakinan bahwa Al-Quran
adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya, ayat-ayatnya berbicara menembus
batas ruang dan waktu, tentunya menjadikan Al-Quran menjadi sesuatu yang
menarik untuk dikaji lebih dalam lagi. Mukjizat tersebut mencakup yang
berbicara, baik tentang masa yang akan datang maupun juga masa yang telah lalu.
Masa yang akan datang diceritakan Allah swt, agar kita bisa menjadi lebih
waspada dan membuat persiapan maksimal menyongsongnya. Sementara, masa yang
telah lalu Allah ceritakan agar kita menjadi lebih bijaksana mengambil pelajaran
dan nasihat dari kejadian itu.
Kisah Nabi dan Rasul dalam
Al-Quran tidak hanya menjadi pelajaran bagi Rasulullah saw, para sahabat, dan
kita sebagai umatnya, tetapi juga menjadi penghibur bahwa setiap perjuangan dan
penderitaan yang kita hadapi sekarang, juga telah Allah timpakan kepada para Nabi
dan Rasul sebelum kita, bahkan lebih berat. Perhatian ini disampaikan Allah
agar kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi cobaan dalam memperjuangkan dan
menapaki ketaatan di jalan-Nya.
Penjelasan ayat terkait
menggunakan Hadis Nabawi yang diambil dari berbagai sumber sahih, sebagiannya
tetap mengedepankan masing-masing corak dan kekentalan kitab hadis para ulama,
seperti kumpulan hadis kitab Riyadus Salihin karya Imam An-Nawawi, ataupun
kitab Arbain An-Nawawiyyah, Hadis Qudsi yang sahih, bahasan Mu’jam (kamus
definitif) yang masih berkaitan dengan tema.
SIRAH NABAWI
Perjuangan Rasulullah saw adalah kisah yang paling dekat
dengan kita sebagai umat Islam. Kisah ini begitu dekat secara emosional bagi
orang-orang yang mendambakan tegaknya Islam, perjuangan Nabi Muhammad saw,
beserta para sahabatnya yang telah sangat hebat menorehkan tinta emas
perjalanan umat manusia menegakkan tauhid, memberantas syirik, mengembalikan
manusia kepada fitrah kehambaannya di hadapan Allah swt. Karena itu, tidak
sedikit ayat-ayat Al-Quran turun berkaitan dengan kejadian yang dialami oleh Rasulullah
saw, dan para sahabat. Hebatnya ayat-ayat yang turun itu berlaku pula untuk
umatnya.
Klasifikasi Sirah Nabawi ini adalah pemahaman ayat-ayat Al-Quran
melalui pendekatan sirah. Sebaik-baik pemahaman ayat adalah mengetahui latar
belakang ayat itu turun, atau yang dikatakan ulama tafsir sebagai Asbabun Nuzul
ayat. Mungkin juga, Sirah Nabawi ini muncul sebagai kaitan ayat yang
bersangkutan dan ada kejadian penting
penggunaan ayat ini pada masa sahabat. Penjelasan latar belakang iniakan
anda dapatkan pada tema utama Sirah Nabawi dengan penjelasan Asbabun Nuzul
berdasarkan riwayat sahih dengan rujukan utama kitab Imam Al-Wahidi, Asbabun Nuzul
dan Imam As Suyuti, Lubabun Nuqul Fi Asbabin Nuzul. Klasifikasi ini juga
menyajikan Mu’jam yang masih berkaitan
dengan tema. Dan terakhir, klasifikasi ini dikokohkan sisi emosionalnya dengan
menghadirkan lebih jauh keterangan fisik dan cara hidup keseharian sosok
baginda Nabi Muhammad saw atau Syamail Muhammadiyah yang diambil dari kitab Imam
At-Tirmizi, Asy-Syamail Muhammadiyah.
ASMAUL HUSNA
Berbicara tentang Asmaul Husna, kiranya penting kita
mengutip apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw, “sesungguhnya Allah swt
mempunyai sembilan puluh sembilan nama (asmaul husna), berjumlah seratus kurang
satu. Bagi siapa yang mampu untuk menghitungnya, maka iakan masuk surga.”
(shahih Al-Bukhari, 6957, muslim, 2677). Betapa sangat kuat dorongan Rasulullah
saw bagi kita untuk mengetahui nama-nama Allah yang disebutkan sebanyak 99.
Akan tetapi, Rasulullah saw tidak secara pasti dan khusus menyebutkan runutan
itu dalam satu paket hadis sebanyak 99. Hadis ini juga hanya mengisyaratkan
keberadaan dan jumlahnya sehingga banyak sekali para ulama yang berlomba untuk
mencari dan mengumpulkan nama-nama Allah menjadi genap 99. Akibatnya, muncullah
nama-nama itu dengan berbagai versi. Akan tetapi, satu hal yang pasti bahwa
nama-nama itu hanya Allah sendiri yang berhak menyematkannya sehingga nama-nama
itu muncul dengan deklarasi Allah sendiri dalam Al-Quran.
Apa yang dipaparkan dalam klasifikasi materi Asmaul Husna
adalah usaha mengenalkan nama-nama Allah yang muncul dalam Al-Quran, bukan yang
lain, demi menjaga perbedaan pendapat yang berkembang berkaitan dengan perselisihan
nama-nama Allah. Satu hal yang lebih penting dari semua itu adalah refleksi dan
aplikasi dari nama-nama itu kedalam pribadi seorang muslim, penjelasan
klasifikasi materi Asmaul Husna ini, yang diambil adalah sisi aplikatif doa
asmaul husna , berdasar apa yang dipraktekan langsung dari Rasulullah saw atau
yang diajarkannya kepada para sahabat, juga tidak lupa dilengkapi bahasan Mu’jam
(kamus definitif) yang masih berkaitan dengan tema.
TERAPI QURANI
Al-Quran itu adalah petunjuk yang Allah swt turunkan untuk
menjadi pedoman keselamatan manusia di dunia dan akhirat, termasuk bagaimana
cara memperlakukan dunia ini sehingga kita tidak merasa berat menjalaninya.
Kehidupan yang tengah kita jalani sekarang menyodorkan berbagai macam
permasalahan dan kesulitan hidup sehingga kadang membuat kita merasa lelah dan
penat menjalaninya. Tidak hanya itu, keindahan dan kenikmatannya pun terkadang
membuat kita terlena sehingga lupa akan tujuan hakiki.
Kedua keadaan diatas Allah janjikan menjadi seimbang hanya
dengan ingat kepadanya, yaitu dengan cara menjauhkan berbagai macam kotoran
jiwa. Keberadaan Al-Quran akan mempermudah seseorang hamba untuk sampai kepada
pencipta. Karena itu, Al-Quran menjanjikan pengobatan psikis tau sesuatu yang
ada dalam dada manusia. Ini lah yang menjadi titik perhatian kami: mengompilasi
dan menyajikan hadis-hadis yang berkaitan
dengan pembersihan jiwa atau Tazkiyatun Nafs, baik itu Hadis Nabawi yang diambil dari kitab Riyadus Salihin karya Imam An-Nawawi,
ataupun kitab Arbain An-Nawawiyyah, dan Hadis Qudsi yang sahih..
# belum termasuk ongkir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar