Di sela kesibukan antara Kopdar Pembentukan Posko Riba Crisis Center yang berfungsi sebagai Kantor Layanan Hapus Riba, sosialisasi Al-Quran Al-Hafidz yang membantu menghafal 1 halaman dalam 3 jam serta program aksi BIar RIBA raIB lainnya, akhirnya resume diskusi implementatif yan bertemakan "Tak Berdaya Dimangsa Riba" di Grup WA Ponpes Wirausaha Alishlah bisa dirampungkan. Alhamdulillah.
Resume ini menjadi bahan diskusi selanjutnya yang kemudian mengarah pada implementasi di wilayah dalam wujud real action BIar RIBA raIB. Resume ini diberi judul,
Sebagai permulaan, kita ketengahkan Point penting yang dicatat oleh seorang peserta diskusi, (sengaja tidak disebutkan nama dan asal kotanya untuk memudahkan)
Kita ambil pointnya,
1. Tata kelola yang baik dan amanah
2. oleh orang-orang yang telah dikenal
Kedua point tersebut tentu membutuhkan mekanisme perumusan semacam SOP tata kelola organisasi yang berwujud komunitas. Dan mekanisme dalam upaya mengenali orang-orang yang akan terlibat dalam manajemen tata kelola tersebut. Hal itu tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan juga biaya, sementara banyak yang berharap solusi bebas riba ini segera terwujud dan terasa manfaatnya.
Barangkali ini bisa menjawab,
Seribu hanyalah recehan yang kadang sering terabaikan karena hanya sereceh dua receh, tapi kalau dihimpun secara berjamaah dengan jumlah partisipasi sedekah yang semakin besar, rasanya itu akan menjadi satu daya kekuatan yang menggerakkan kekuatan lainnya. Perlu diingat, bahwa Allah menyuburkan sedekah. Hanya seribu bila ditangan kita masing-masing tapi akan menjadi lebih dari sejuta manfaat bila tangan-tangan itu diulurkan secara berjamaah pada satu titik.
Partisipasi lainnya adalah kita membutuhkan para penggerak yang bersedia menggerakkan wilayahnya masing-masing untuk menjadi Posko Riba Crisis Center. Gambaran kegiatan apa saja yang dilakukan Posko akan diberikan oleh Riba Crisis Center (RCC) Pusat, gambaran secara utuh, gambaran sebuah Posko yang mampu bekerja secara mandiri dalam rajutan kebersamaan dengan posko-posko di wilayah lainnya.
Demikian resume yang bisa disampaikan, semoga dapat dipertajam menjadi real action.
Insya Allah aamiin.
Resume ini menjadi bahan diskusi selanjutnya yang kemudian mengarah pada implementasi di wilayah dalam wujud real action BIar RIBA raIB. Resume ini diberi judul,
"Ba'dhuhum auliyau ba'dhin"
Sebagai permulaan, kita ketengahkan Point penting yang dicatat oleh seorang peserta diskusi, (sengaja tidak disebutkan nama dan asal kotanya untuk memudahkan)
"Berjihad membangun ekonomi tanpa riba tidak bisa sendiri. Saling mendukung di antara para pelaku ekonomi. Ekonomi berjamaah".Diskusi pun mengalir sampai suatu kesimpulan yang bisa kita tangkap bahwa gerakan ekonomi berjamaah dalam upaya menghapuskan riba perlu ditata dan dikelola secara baik dan amanah oleh orang-orang yang telah dikenal baik.
Jamaah yang bagaimana yg bisa di harapkan dapat mendukung?
Saat ini, kalau boleh saya deskripsikan kita sedang menghadapi krisis kepercayaan, sepertinya sulit sekali mencari orang yang amanah. Padahal amanah (trust) adalah modal utama dalam membangun pondasi ekonomi (dalam hal ini wirausaha).
Rasulullah adalah contoh otentik sosok amanah yang sdh dipercaya memimpin kabilah dagang pada saat usianya masih sangat belia oleh Khadijah
Merekruit teman2 yg kita kenal dgn baik dari segi iman dan amanahnya? mungkin bisa sbg solusi tambahan.
Kita ambil pointnya,
1. Tata kelola yang baik dan amanah
2. oleh orang-orang yang telah dikenal
Kedua point tersebut tentu membutuhkan mekanisme perumusan semacam SOP tata kelola organisasi yang berwujud komunitas. Dan mekanisme dalam upaya mengenali orang-orang yang akan terlibat dalam manajemen tata kelola tersebut. Hal itu tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan juga biaya, sementara banyak yang berharap solusi bebas riba ini segera terwujud dan terasa manfaatnya.
Barangkali ini bisa menjawab,
"Diperlukan pembentukan kantung² (komunitas kecil) per daerah dan d sana bisa lebih detail pembahasannya."Sepanjang perjalanan BIar RIBA raIB mulai tahun 2013, Riba Crisis Center telah mebentuk Posko-Posko wilayah yang harapannya Posko-Posko tersebut dapat membelah dirinya menjadi posko terkecil sampai unit Kelurahan bahkan RT-RW bila perlu. Diantara tugas posko-posko tersebut adalah mendata potensi anggota, seperti usulan berikut:
"Selain per daerah/area perlu juga komunitas nasional sebagai wadah tukar pikirannya."
- Misalnya utk jakarta sendiri bisa dibagi mjd barat, timur, utara, selatan dan pusat.
- Regional daerah, mis: Semarang, Bandung, Solo, Medan, Makassar, dsb.
"Lebih detailnya tiap anggota d kelompokkan berdasarkan usahanya masing.lalu tiap kelompok usaha itu d koordinasikan oleh kelompok regional.Akhirnya, rasanya ini bisa dijadikan kesimpulan dan ini pula yang sedang kita lakukan,
Contoh kasus.misal regional lamongan ini ada 2 kelompok usaha yg sejenis.
1 usaha perikanan
2.usaha peternakan
Dari 2 usaha ini barangkali d regional yg lainya membutuhkan suplai barang yg berhubungan dgn 2 jenis usaha d atas.begitupun sebaliknya.
Permasalahanya apakah jamaah anti riba ini sdh terkoordinir sampai ke akar bawah guna menumbuhkan rasa saling percaya."
bgnlh realita ckrang..pengusaha ksltn mcri modal..sedangkn yg pny modal takut mau meminjamkan uang..memang hrus ada yg menjembatani..😊
"Pk admin mohon d bantu pengelompokan unit regional.
Biar diskusi ini lebih terfokus.
Saya yakin tiap anggota ini punya ide yg sesuai dgn kebutuhan regionalnya masing2.
Yg kedua setelah terkelompok unit regional baru berbicara usaha yg sejenis.
Saya teringat ada seorang dari bangladesh yg membuat gramieen bank.pola kerjanya d bentuk kelompok2 usaha yg terdiri dari beberapa orang.lalu d kucurkanlah dana dari gramieen bank ini tanpa ada bunga kpd kelompok2 tsb.lalu anggota kelompok ini bergiliran memanfaatkan uang pinjaman tsb.ternyata tiap individu satu sama lainya yg tergabung dlm kelompok tsb merasa saling d untungkan dan timbul seolah rasa kepercayaan saling memiliki bersama.
Bukan berharap ada yg mau mengucurkan dana pinjaman.
Tetapi yg kita tiru adl model kelompoknya
Tiap individu saling d untungkan"
1.membentuk unit regional kemudian membuat pengelompokkan usaha berdasarkan kebutuhanNaah berat nian tugas admin. Tapi inilah ladang amal akhir zaman. Untuk melakukan pekerjaan ini tentu Team Admin perlu didukung oleh doa dan partisipasi nyata. Makanya admin sangat setuju dengan usulan salah satu peserta diskusi semacam ini, karena memang admin terus bekerja ditengah-tengah ide dan wacana yang terus bergulir,
2.dari tiap2 regional ini d bentuk regional pusat yg membawahi regional cabang.
Gunanya utk menghubungkan antar regional cabang.
3.setelah semua terhubung otomatis peluang2 dari tiap regional cabang ini bisa d akses utk regional lainya.
Lebih detailnya tiap anggota d kelompokkan berdasarkan usahanya masing.lalu tiap kelompok usaha itu d koordinasikan oleh kelompok regional.
Contoh kasus.misal regional lamongan ini ada 2 kelompok usaha yg sejenis.1 usaha perikananDari 2 usaha ini barangkali d regional yg lainya membutuhkan suplai barang yg berhubungan dgn 2 jenis usaha d atas.begitupun sebaliknya
2.usaha peternakan
4.memang berbicara itiu mudah.
Untuk itulah saya mohon peran admin harus lebih bertanggung jawab dlm pembentukan kelompok.
Kita semua ini masuk grup Wa ini mempunyai harapan yg sama.jadi tolong Admin Jangan hanya menebar harapan keluar dari riba kalo tanpa Action nyata.
"Sementara kita dukung sedekah sehari seribu agar berjalan lancar seiring berjalan x waktu dana akan terkumpul lebih banyak sehingga bisa membuat action."Sedekah sehari seribu yang sekarang kita namakan "Sedekah Seribu 1 Malam" merupakan salah satu wujud partisipasi nyata dalam membangun solusi nyata sebagaimana yang telah banyak diusulkan.
"Diperlukan donatur2 yg ikhlas membantu, agar dpt terbentukx keinginan kita bersama, maaf kaloq salah."
Seribu hanyalah recehan yang kadang sering terabaikan karena hanya sereceh dua receh, tapi kalau dihimpun secara berjamaah dengan jumlah partisipasi sedekah yang semakin besar, rasanya itu akan menjadi satu daya kekuatan yang menggerakkan kekuatan lainnya. Perlu diingat, bahwa Allah menyuburkan sedekah. Hanya seribu bila ditangan kita masing-masing tapi akan menjadi lebih dari sejuta manfaat bila tangan-tangan itu diulurkan secara berjamaah pada satu titik.
Partisipasi lainnya adalah kita membutuhkan para penggerak yang bersedia menggerakkan wilayahnya masing-masing untuk menjadi Posko Riba Crisis Center. Gambaran kegiatan apa saja yang dilakukan Posko akan diberikan oleh Riba Crisis Center (RCC) Pusat, gambaran secara utuh, gambaran sebuah Posko yang mampu bekerja secara mandiri dalam rajutan kebersamaan dengan posko-posko di wilayah lainnya.
Demikian resume yang bisa disampaikan, semoga dapat dipertajam menjadi real action.
Insya Allah aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar