Bagaimana cara Allah mengeluarkan kita dari hidup yang gelap akibat riba kepada hidup yang penuh cahaya?
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (Qs.57:9)
Sistem riba telah membawa kita pada kegelapan hidup;
- Orang bekerja selayaknya budak, hanya memperoleh sekedar buat makan dan tempat berteduh. Hidup yang gelap.
- Ada peluang usaha tapi tidak ada modal. Hidup yang gelap.
- Punya hutang tak terbayarkan. Hidup yang gelap.
- Susah cari pekerjaan. Susah jualan. Hidup yang gelap.
- Punya banyak asset tapi tak ada uang cash. Hidup yang gelap.
- Harga-harga semakin melambung, daya beli menurun. Hidup yang gelap.
Maka di situlah fungsi Al-Quran; mengeluarkan pembacanya dari kegelapan kepada cahaya. Mau keluar dari jerat riba? Bacalah Al-Quran.
Apakah semudah itu? Mengapa banyak pembaca Al-Quran kehidupan ekonominya masih gelap? Kebanyakan kaum muslimin minor dibidang ekonomi? Negeri yang mayoritasnya beragama Islam ini tidak mampu memilih pemimpin yang mampu membebaskan rakyatnya dari jerat hutang dan riba?
Ada kondisi yang harus disiapkan supaya Al-Quran bisa dipahami dan bisa berfungsi mengantarkan pembacanya dari hidup nan gelap kepada kepada kehidupan yang terang bercahaya.
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Qs.2:151)
Pembaca Al-Quran perlu disucikan terlebih dahulu supaya memiliki mentalitas dan mindset yang pas untuk menerima curahan petunjuk lepas dari jerat hutang dan riba. Al-Quran mengajarkan skill tapi apakah mentalitas pembacanya siap? Petunjuk Al-Qurannya benar tapi mindset pembacanya salah maka prosesnya pun tidak memberikan hasil.
Sebagai solusi keluar dari jerat riba, Al-Quran perlu dibaca dengan mindset yang benar, yaitu mindset iman dan taqwa. Itulah mengapa hanya orang yang beriman dan bertaqwa saja yang bisa diminta untuk meninggalkan riba.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (Qs.2:278)
Solusi untuk keluar dari jerat riba hanya ada dalam Al-Quran. Dan hanya orang yang beriman dan bertakwa saja yang dapat menjadikan Al-Quran sebagai solusi.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Qs.2:2)
Siapakah orang-orang yang bertakwa itu?
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Qs.2:3)
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (Qs.2:4)
Zaman semakin menghujung, orang-orang semakin kehilangan keimanan terhadap perkara ghaib dan hari akhirat. Mentalitas yang jauh dari keimanan pada yang ghaib dan hari akhir inilah yang menyuburkan sistem riba.
Dari penjelasan beberapa ayat tersebut dapat diambil kesimpulan tentang Bagaimana keluar dari jerat riba sebagai berikut:
1. Membaca Al-Quran sebagai solusi keluar dari jerat riba.
2. Solusi Al-Quran berupa Skill dan yang terutama adalah mentalitas.
3. Jadi utamakan memperbaiki mentalitas sebelum skill.
4. Mentalitas yang perlu diperbaiki adalah: beriman kepada yang ghaib dan hari akhirat. Mentalitas hidup berjamaah mulai dari sholat sampai berekonomi. Mentalitas mengeluarkan uang daripada menimbun (infak)
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Qs.2:5)
Dengan mentalitas iman dan taqwa kita membangun NoRIBAMART melalui Program Penanaman Modal Akhirat. Insya Allah ini yang akan menjadi wujud sinergi NoRIBA diantara Produsen, Pekerja, Pedagang dan Konsumen.
Insya Allah aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar