NoRIBA ACADEMY dihadirkan dalam rangka mengedukasi
anggota untuk dapat berperan serta dalam usaha saling mempromosikan
kepentingan ekonomi sesama anggota ataupun kepentingan ekonomi
organisasi NoRIBA. Dari program edukasi ini diharapkan muncul
peluang-peluang usaha bersama dalam rangka mengalihkan status akad
simpanan sukarela dari akad qardh menjadi akad syirkah.
Dana
pinjaman modal yang dihimpun melalui penjualan produk-produl social
business perlu juga disalurkan kepada anggota yang telah teredukasi
bagaimana mengelola modal menjadi asset. Kemudian asset tersebut
difungsikan untuk menghasilkan omset penjualan. Adanya omset mendorong
kemampuan untuk membiayai operasional kerja lebih efektif lagi. Dan
akhirnya adalah pengelolaan net profit, apakah mampu membesarkan bisnis
dan meluaskan bisnis pada diversifikasi usaha lain yang tetap menguatkan
bisnis semula secara lebih powerfull.
Untuk
itu materi-materi NoRIBA ACADEMY di desain secara fungsional baik teori
maupun praktek, diantaranya adalah materi pembelajaran tentang:
1. Memahami kezholiman riba secara teknis bisnis.
Riba
adalah satu dari tujuh perkara yang membinasakan. Riba merupakan bagian
dari dosa besar. Kemampuan meninggalkannya merupakan buah dari
keimanan. Dan dampak iman berbeda-beda tergantung dari tingkat
pengetahuan. Al-Quran mengatakan bahwa tidaklah sama antara orang yang
mengetahui dan tidak mengetahui.
أَمَّنْ
هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ
وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah
kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran. (Qs.39:9)
Semakin
kita mengetahui betapa zholimnya sistem riba, semakin pula kita
berazzam kuat meninggalkan riba dan tidak mau kembali lagi. Untuk
memahami kezholiman riba, kita harus memasuki penjelasan teknis bisnis
sehingga kita memahami esensi dari riba. Dengan nama apapun riba
disebut, kita akan dapat mengenalinya.
2. Strategi Membeli dan Menjual
Pada
Qs.2:275 disebutkan tentang esensi bisnis yaitu jual-beli. Pelaku riba
menyamakan antara riba dan jual-beli. Padahal Allah mengharamkan riba
dan menghalalkan jual beli.
Setelah
memahami riba secara esensinya melalui penjelasan bisnis, maka
jual-beli pun harus dipahami esensinya pula. Dengan begitu kita dapat
memposisikan jual-beli sebagai senjata memusnahkan praktek riba.
Memahami
strategi jual-beli adalah memahami hakekat jual-beli. Pemahaman ini
diperlukan oleh setiap muslim supaya dalam hidup keseharian kita mampu
membeli secara efesien dan mampu menjual secara efektif.
Sistem
riba semakin menggurita, karena kaum muslimin dikondisikan untuk tidak
memahami jual-beli oleh karenanya tidak menyukai jual beli. Padahal
Al-Quran banyak menggunakan istilah jual-beli dan perniagaan. Bahkan
menggunakan istilah tersebut dalam menyebut transaksi antara Allah dan
hamba-Nya.
Untuk
menyuburkan sistem riba, kaum muslimin dikondisikan sebagai kaum
konsumen atau kaum pekerja. Dikondisikan sebagai konsumen yang tidak
memahami bagaimana cara membeli. Dan dikondisikan sebagai pekerja yang
tidak memahami bagaimana cara menjual kemampuan kerjanya.
Pemahaman
tentang strategi jual-beli ini bukan berarti mendorong setiap orang
menjadi pedagang. Kita tetap menguatkan 4 pilar ekonomi, yaitu Produsen,
Pekerja, Pedagang dan Konsumen.
Pemahaman strategi jual-beli menguatkan ke-4 pilar saling membangun sinergi ekonomi NoRIBA secara efesien dan efektif.
3. Membangun Kemitraan dan Permodalan Bisnis NoRIBA
Pertanyaan
tentang dari mana mendapatkan modal bisnis NoRIBA adalah pertanyaan
yang paling sering diajukan. Kebanyakan kaum muslimin hari ini masih
berpikir bahwa jika membutuhkan modal bisnis datanglah ke Bank. Padahal
sudah jelas bahwa Bank adalah lembaga riba terbesar.
Jadi
kemana kita bisa mendapatkan modal bisnis NoRIBA? Pertanyaan itu
penting mendapatkan jawabannya segera. Namun kita tidak berhenti pada
tanya-jawab soal itu saja. Selanjutnya kita harus menjawab pertanyaan:
setelah modal NoRIBA didapat, bagaimana mengelolanya?
Kedua
pertanyaan itu menjadi penting dijawab mengingat konflik bisnis yang
terjadi antara Pemodal dan Pengelola adalah ketidaksepahaman tentang
status perolehan modal dan tentang bagaimana modal menjadi asset, omset,
profit dan net berupa uang cash yang bisa dibagikan.
Dan
tambah menjadi penting lagi untuk segera dijawab mengingat hadis
Rosulullah saw yang mengatakan bahwa dua pertanyaan itupun akan
ditanyakan pula di akhirat kelak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ
تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أربع :
عن عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ
مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ
فِيمَا أَبْلاَهُ.
“Tidak
akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai
ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dia
gunakan, (2) tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut,
(3) tentang hartanya, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa
harta tersebut dibelanjakan, dan (4) tentang tubuhnya, untuk apa dia
gunakan.” (HR. At-Tirmidzi)
Pada
materi ini kita akan memahami bahwa ternyata kemitraan dan permodalan
bisnis tidak selalu dibangun berdasarkan nominal uang. Kemitraan dan
permodalan bisnis bisa saja dibangun tanpa uang.
4. Manajemen Keuangan dan Membuat Laporan Bisnis
Laporan
bisnis dibuat untuk mengukur sejauh mana bisnis beroperasi,
menguntungkan atau tidak. Pengukuran dibuat supaya bisnis bisa diatur
untuk mencapai tujuannya yaitu mencetak cash profit. Tanpa adanya
pengukuran, sulit bagi kita untuk menilai apakah bisnis berjalan lurus
menanjak atau menurun.
Output
dari laporan keuangan bisnis adalah arus kas, laba-rugi dan neraca.
Ketiganya memiliki maknanya sendiri-sendiri dalam membantu kita membaca
suatu pergerakan operasi bisnis.
Arus
kas memberikan informasi tentang adanya proses pergerakan bisnis.
Neraca memberikan informasi apakah proses pergerakan bisnis tersebut
menambah berat bisnis atau tidak. Sedangkan laba-rugi memberikan
informasi tentang hasil penjualan plus biaya-biaya apakah menguntungkan
atau tidak.
Ketiga
informasi tersebut menimbulkan rasa ridho dalam kemitraan bisnis antara
pemodal dan pengelola karena saling mengetahui proses bisnis yang
terjadi secara obyektif dan terukur. Bagi hasil pun dapat terjadi secara
adil, baik hasilnya untung ataupun rugi.
Demikian
garis besar materi yang akan dipelajari oleh peserta NoRIBA ACADEMY.
Namun sebelum mendapatkan ke-4 materi tersebut, peserta akan mendapatkan
orientasi program dan kontrak belajar supaya peserta memahami visi misi
NoRIBA selaku organisasi ekonomi sehingga dapat dibangun keselarasan
tujuan dan kepentingan antara organisasi NoRIBA dan peserta belajar.
Keselarasan
tujuan tersebut diperlukan agar NoRIBA dapat benar-benar memenuhi
tujuan program NoRIBA ACADEMY yaitu memberikan benefit NoRIBA kepada
anggotanya yang menjadi peserta program. Benefit yang diberikan berupa:
1. Dapat modal bisnis
2. Dapat ilmu bisnis
3. Dapat praktek bisnis
4. Dapat bagi hasil bisnis atau kemitraan bisnis.
Bagi yang berminat,
Silakan mendaftarkan diri di noribacenter.com
dan menghubungi sekretariat NoRIBA _081807840405 - Bu Dewin (WhatsApp)_
untuk jadwal dan timeline program serta masuk grup WA untuk kordinasi
lanjutan.
_Supported by: _
*NORIBA TETES HERBAL (NTH)*
Profile NTH dan testimoni => http://bit.ly/2lsASRz
Insya Allah aamiin.
MARI BERGABUNG MENJADI ANGGOTA NoRIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar