Sumber
Solusi Dan Permodalan NoRIBA Berdasarkan Inspirasi Qs.35:29
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Setiap aktivitas selalu kita awali dengan membaca basmalah supaya bernilai ibadah dan terus nyambung dengan tali hubungan ke Allah (hablumminallah) dan tali hubungan ke manusia (hablumminannas) bahasa motivasinya: semangat melangit dengan jejak membumi.
Bismillah.... dengan nama Allah. Semua aktifitas dibimbing ajaran Allah Ar Rahman. Siapakah Ar Rahman? Dia lah yg mengajarkan Al Quran. Qs 55:1-2. Apa tujuan belajar Al Quran? Supaya bisa meneladani Ar Rahim. Menjadi rahmat bagi semesta alam.
Bagaimana bisa menjadi rahmat bila secara ekonomi saja kita masih berada dalam kondisi gelap? Maka marilah kita belajar dan pahami teori Al Quran supaya kita diantarkan dari kondisi ekonomi yg gelap kepada kondisi ekonomi yg terang. minazhzhulumat ilan nuur.
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (Qs.57:9)
Contoh kondisi ekonomi yg terang adalah bisnis tidak pernah merugi. Betul ya?
Al Quran mengajarkan tentang konsep bisnis yang terus bertumbuh. Mari kita buka Qs.35:29. Cuma kita bahasnya tentang poin ke-3 saja yaitu tentang modal.
Yg dimaksud modal dalam teori bisnis yg tidak akan merugi Qs.35:29 adalah uang. Ini rumusnya:
1. Setiap bisnis pasti butuh modal. Baik itu modal sendiri, modal orang lain, atau modal bersama.
2. Setiap bisnis pasti butuh uang cash. Bisnis tidak akan pernah berhenti selama bisnis terus memutar uang cash. Dengan adanya uang cash. Operasional bisnis terus berjalan menuju profit.
Teori bisnis yg tidak akan merugi Qs.35:29
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (Qs.35:29)
Pertama, membaca Al-Quran sebagai solusi. Buka Al-Quran untuk mencari jawaban, untuk mencari petunjuk, untuk mencari inspirasi, untuk mencari jalan keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Keseluruhan tulisan di alquransolusiriba.blogspot.com adalah materi-materi lepas riba berdasarkan solusi Al-Quran. Silakan dipelajari.
Kedua, mendirikan shalat. Silakan simak pada tulisan sebelumnya yang berjudul: Hadirkan Sholat Sebagai Solusi
http://alquransolusiriba.blogspot.co.id/2017/03/hadirkan-sholat-sebagai-solusi.html?m=1
Ketiga, berinfak. Infak artinya mengeluarkan uang baik secara komersil ataupun secara sosial. Bisnis terus beroperasi dengan adanya uang yg dikeluarkan terkait bisnis. Ini yg akan kita bahas darimana saja sumber uang yang dapat menopang perputaran bisnis.
Mari kita mulai dari makna infak. Dari semua terjemahan kita mendapatkan arti infak = mengeluarkan, membelanjakan.
Anfaqo = membelanjakan
لاَتَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ اَدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّي يُسْأَلُ عَنْ اَرْبَعِ خَصَالٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ الكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا *اَنْفَقَه*ُ وَمَاذّا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
Artinya :”Tidak henti-henti manusia itu nanti berdiri pada hari kiamat di hadirat Tuhannya, sehingga ia akan ditanya empat perkara, pertama umurnya, untuk apa dihabiskannya. Dua masa mudanya untuk apa digunakannya. Tiga hartanya, darimana diperolehnya dan untuk apa *dibelanjakannya.* Empat, amalan apa yang telah dilakukannya sesuai dengan ilmunya.”
Doa malaikat setiap pagi kepada orang yg rajin *berinfak*
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ *مُنْفِقًا* خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ *مُمْسِكًا* تَلَفًا
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada *yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga)*.” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi *yang enggan bersedekah (memberi nafkah).*” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
Di hadis itu kita dapatkan 2 lawan kata yaitu:
Munfiqon (orang yg berinfak) vs mumsikan (orang yg menahan uang keluar)
Berinfak = memberi nafkah = memberi uang belanja.
Ekonomi (bisnis) terus berputar selama suami terus memberi mengeluarkan uang kpd istri. Lalu istri mengeluarkan uang membeli kebutuhan.
Ekonomi (bisnis) akan terhambat jika suami menahan uang. Istri menahan uang. Masyarakat menahan uang. Tidak ada uang cash yg berputar. Maka terjadilah kebangkrutan ekonomi (bisnis)
Infak = mengeluarkan
Imsak = menahan
Dua lawan kata itu juga kita dapati dalam Qs.17:100
قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا
100. Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir. (Qs.17:100)
Jadi kita sudah menangkap makna nya,
Ekonomi akan terhambat. Bisnis akan bangkrut jika uang ditahan, tidak dibelanjakan.
Faktanya memang demikian. Uang umat tidak berputar tapi tertahan di bank. Berbagai bentuk tabungan dan deposito.
Orang menimbun uang di bank.
Tapi... Apakah bank menahannya tetap di brankas didalam gedung kokoh dengan banyak sekuriti? Tidak. Bank mengeluarkan uang supaya berputar di masyarakat. Tapi dengan riba.
Berinfak = mengeluarkan uang
Kita mengeluarkan uang dengan berbagai tujuan. Ada tujuan komersil dan ada tujuan sosial.
Berinfak = membelanjakan uang. Ada belanja komersil dan ada belanja sosial.
Jenis-jenis pengeluaran uang dan tujuannya:
1. Mengeluarkan uang dg tujuan komersil mendapatkan barang atau jasa namanya *jual-beli*
2. Mengeluarkan uang dg tujuan komersil mendapatkan bagi hasil namanya *investasi*
3. Mengeluarkan uang dg tujuan sosial, tidak mendapatkan apa-apa, hanya wajib dikembalikan saja sejumlah uang yg dikeluarkan namanya *utang piutang atau qardh*
4. Mengeluarkan uang dengan tujuan sosial hanya berharap pahala Allah saja namanya *bersedekah.*
5. Mengeluarkan uang dg tujuan sosial, dg nominal yg sudah ditentukan kepda orang yng sudah ditentukan dalam waktu tertentu namanya *zakat*
Demikian arti infak. Yaitu mengeluarkan uang atau membelanjakan uang baik secara komersil maupun sosial.
Lalu terkait Qs.35:29 apa hubungannya infak dengan bisnis yg tidak akan merugi?
Pihak A mengeluarkan uang dan diberikan kepada Pihak B
Lalu uang itu dicatat dgn status apa?
jual beli?
investasi?
qardh?
sedekah?
zakat?
Jadi jelas status uang yg keluar/masuk sebagai apa.
Dan itu semua menjadi sumber permodalan untuk Pihak B. Roda ekonomi pun berputar.
Bagaimana praktek yang sedang dijalankan oleh NoRIBA sebagai organisasi ekonomi? Kita lanjutkan pada tulisan berikutnya ya, insya Allah aamiin.
Solusi Dan Permodalan NoRIBA Berdasarkan Inspirasi Qs.35:29
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Setiap aktivitas selalu kita awali dengan membaca basmalah supaya bernilai ibadah dan terus nyambung dengan tali hubungan ke Allah (hablumminallah) dan tali hubungan ke manusia (hablumminannas) bahasa motivasinya: semangat melangit dengan jejak membumi.
Bismillah.... dengan nama Allah. Semua aktifitas dibimbing ajaran Allah Ar Rahman. Siapakah Ar Rahman? Dia lah yg mengajarkan Al Quran. Qs 55:1-2. Apa tujuan belajar Al Quran? Supaya bisa meneladani Ar Rahim. Menjadi rahmat bagi semesta alam.
Bagaimana bisa menjadi rahmat bila secara ekonomi saja kita masih berada dalam kondisi gelap? Maka marilah kita belajar dan pahami teori Al Quran supaya kita diantarkan dari kondisi ekonomi yg gelap kepada kondisi ekonomi yg terang. minazhzhulumat ilan nuur.
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (Qs.57:9)
Contoh kondisi ekonomi yg terang adalah bisnis tidak pernah merugi. Betul ya?
Al Quran mengajarkan tentang konsep bisnis yang terus bertumbuh. Mari kita buka Qs.35:29. Cuma kita bahasnya tentang poin ke-3 saja yaitu tentang modal.
Yg dimaksud modal dalam teori bisnis yg tidak akan merugi Qs.35:29 adalah uang. Ini rumusnya:
1. Setiap bisnis pasti butuh modal. Baik itu modal sendiri, modal orang lain, atau modal bersama.
2. Setiap bisnis pasti butuh uang cash. Bisnis tidak akan pernah berhenti selama bisnis terus memutar uang cash. Dengan adanya uang cash. Operasional bisnis terus berjalan menuju profit.
Teori bisnis yg tidak akan merugi Qs.35:29
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (Qs.35:29)
Pertama, membaca Al-Quran sebagai solusi. Buka Al-Quran untuk mencari jawaban, untuk mencari petunjuk, untuk mencari inspirasi, untuk mencari jalan keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Keseluruhan tulisan di alquransolusiriba.blogspot.com adalah materi-materi lepas riba berdasarkan solusi Al-Quran. Silakan dipelajari.
Kedua, mendirikan shalat. Silakan simak pada tulisan sebelumnya yang berjudul: Hadirkan Sholat Sebagai Solusi
http://alquransolusiriba.blogspot.co.id/2017/03/hadirkan-sholat-sebagai-solusi.html?m=1
Ketiga, berinfak. Infak artinya mengeluarkan uang baik secara komersil ataupun secara sosial. Bisnis terus beroperasi dengan adanya uang yg dikeluarkan terkait bisnis. Ini yg akan kita bahas darimana saja sumber uang yang dapat menopang perputaran bisnis.
Mari kita mulai dari makna infak. Dari semua terjemahan kita mendapatkan arti infak = mengeluarkan, membelanjakan.
Anfaqo = membelanjakan
لاَتَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ اَدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّي يُسْأَلُ عَنْ اَرْبَعِ خَصَالٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ الكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا *اَنْفَقَه*ُ وَمَاذّا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
Artinya :”Tidak henti-henti manusia itu nanti berdiri pada hari kiamat di hadirat Tuhannya, sehingga ia akan ditanya empat perkara, pertama umurnya, untuk apa dihabiskannya. Dua masa mudanya untuk apa digunakannya. Tiga hartanya, darimana diperolehnya dan untuk apa *dibelanjakannya.* Empat, amalan apa yang telah dilakukannya sesuai dengan ilmunya.”
Doa malaikat setiap pagi kepada orang yg rajin *berinfak*
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ *مُنْفِقًا* خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ *مُمْسِكًا* تَلَفًا
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada *yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga)*.” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi *yang enggan bersedekah (memberi nafkah).*” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
Di hadis itu kita dapatkan 2 lawan kata yaitu:
Munfiqon (orang yg berinfak) vs mumsikan (orang yg menahan uang keluar)
Berinfak = memberi nafkah = memberi uang belanja.
Ekonomi (bisnis) terus berputar selama suami terus memberi mengeluarkan uang kpd istri. Lalu istri mengeluarkan uang membeli kebutuhan.
Ekonomi (bisnis) akan terhambat jika suami menahan uang. Istri menahan uang. Masyarakat menahan uang. Tidak ada uang cash yg berputar. Maka terjadilah kebangkrutan ekonomi (bisnis)
Infak = mengeluarkan
Imsak = menahan
Dua lawan kata itu juga kita dapati dalam Qs.17:100
قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا
100. Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir. (Qs.17:100)
Jadi kita sudah menangkap makna nya,
Ekonomi akan terhambat. Bisnis akan bangkrut jika uang ditahan, tidak dibelanjakan.
Faktanya memang demikian. Uang umat tidak berputar tapi tertahan di bank. Berbagai bentuk tabungan dan deposito.
Orang menimbun uang di bank.
Tapi... Apakah bank menahannya tetap di brankas didalam gedung kokoh dengan banyak sekuriti? Tidak. Bank mengeluarkan uang supaya berputar di masyarakat. Tapi dengan riba.
Berinfak = mengeluarkan uang
Kita mengeluarkan uang dengan berbagai tujuan. Ada tujuan komersil dan ada tujuan sosial.
Berinfak = membelanjakan uang. Ada belanja komersil dan ada belanja sosial.
Jenis-jenis pengeluaran uang dan tujuannya:
1. Mengeluarkan uang dg tujuan komersil mendapatkan barang atau jasa namanya *jual-beli*
2. Mengeluarkan uang dg tujuan komersil mendapatkan bagi hasil namanya *investasi*
3. Mengeluarkan uang dg tujuan sosial, tidak mendapatkan apa-apa, hanya wajib dikembalikan saja sejumlah uang yg dikeluarkan namanya *utang piutang atau qardh*
4. Mengeluarkan uang dengan tujuan sosial hanya berharap pahala Allah saja namanya *bersedekah.*
5. Mengeluarkan uang dg tujuan sosial, dg nominal yg sudah ditentukan kepda orang yng sudah ditentukan dalam waktu tertentu namanya *zakat*
Demikian arti infak. Yaitu mengeluarkan uang atau membelanjakan uang baik secara komersil maupun sosial.
Lalu terkait Qs.35:29 apa hubungannya infak dengan bisnis yg tidak akan merugi?
Pihak A mengeluarkan uang dan diberikan kepada Pihak B
Lalu uang itu dicatat dgn status apa?
jual beli?
investasi?
qardh?
sedekah?
zakat?
Jadi jelas status uang yg keluar/masuk sebagai apa.
Dan itu semua menjadi sumber permodalan untuk Pihak B. Roda ekonomi pun berputar.
Bagaimana praktek yang sedang dijalankan oleh NoRIBA sebagai organisasi ekonomi? Kita lanjutkan pada tulisan berikutnya ya, insya Allah aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar