Kamis, 16 Maret 2017

Hadirkan Sholat Sebagai Solusi

Perhatikan seluruh kejadian, maka kita akan menemukan solusi penyelesaian masalah pada apa yang ada di dekat kita, pada apa yang kita miliki. Tetapi mengapa itu tidak terlihat oleh kita? Ya karena kita tidak mau mensyukuri apa yang telah ada. Malah kita sibuk mencari apa yang tidak ada. Lelah jadinya. Padahal solusi itu sudah melekat sedemikian lama pada diri kita sendiri.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Qs.14:7)

Pada saat Musa terhimpit antara lautan dan pasukan Firaun. Allah kasih solusi yang ada didekat Musa, yang setiap hari melekat bersama Musa. Ya Musa, pukulkan tongkatmu! Musa mendapat solusi yang dekat dan sederhana tapi harus dilakukan oleh Musa sendiri. Solusinya sudah ada yaitu tongkat. Tapi itu baru bisa menyelesaikan masalah kalau rumusan solusinya dikerjakan, kalau tongkatnya digerakkan sesuai perintah.

Perhatikan: solusi yang dekat, sederhana dan mudah dikerjakan. Tapi perlu iman untuk meyakini bahwa itu solusi. Masalah yang begitu besar mengapa solusinya begitu sederhana: pukulkan tongkat? Kenapa tidak disuruh membangun perahu besar untuk membawa umatnya menyeberangi lautan supaya selamat dari kejaran Firaun bersama tentaranya? Kenapa tidak mengirimkan angin badai yang menghempaskan tentara-tentara firaun itu semua? 

Allah lebih mengetahui apa solusi yang terbaik. Hanya diperlukan iman untuk memahami dan mengerjakannya segera. Pukulkan tongkatmu ya Musa, lalu lautan terbelah. Musa dan umatnya selamat. Firaun dan pasukannya tenggelam di tengah lautan. Masalah tuntas.

Hanya perlu iman untuk memahami bahwa solusi itu ada, dekat, sederhana dan mudah dikerjakan. Setelah paham, segera kerjakan. Karena iman itu bermakna: sami'na wa atho'na. Dengarkan dan ikuti. Jangan ngeyel.

Maka hanya orang beriman saja yang bisa meninggalkan riba. Jika Anda belum bisa meninggalkan riba, segera cek kadar iman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (Qs.2:278)

Ok. Lalu apa solusi lepas riba?
Al-Quran menjawab: tobat, jual-beli dan sedekah.
Bagaimana supaya bisnis tidak merugi?
Al-Quran menjawab: baca Al-Quran, sholat dan infak.
Sederhana dan mudah dikerjakan.

Pada materi NoRIBA kali ini kita akan jawab pertanyaan kedua di atas: bagaimana supaya bisnis tidak merugi. Apa solusinya?

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (Qs.35:29)

Berdasarkan ayat tersebut ada 3 solusi yang harus dikerjakan untuk menjaga supaya bisnis tidak akan merugi, yaitu:
1. Membaca Al-Quran
2. Mendirikan sholat
3. Berinfak

Pertama, membaca Al-Quran sebagai solusi. Buka Al-Quran untuk mencari jawaban, untuk mencari petunjuk, untuk mencari inspirasi, untuk mencari jalan keluar dari kegelapan menuju cahaya.

هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (Qs.57:9)

Keseluruhan tulisan di alquransolusiriba.blogspot.com adalah materi-materi lepas riba berdasarkan solusi Al-Quran. Silakan dipelajari.

Kedua, mendirikan sholat. Solusi kedua inilah yang menjadi tema bahasan pada materi kali ini. Mengapa sholat menjadi solusi?

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´, (Qs.2:45)

Secara eksplisit Allah memberi petunjuk: jadikan sholat sebagai penolong. Jadikan sholat sebagai solusi. Dan bersabarlah, ketika kita mulai mendirikan sholat saat itulah proses pertolongan sedang bekerja. Ingat tongkat Nabi Musa. Pukulkan, lalu proses pertolongan pun mulai bekerja. Jadi yang kita perlu lakukan adalah sholat dan biarkan Allah yang mengurai masalah demi masalah. Termasuk masalah bisnis, masalah pencarian rejeki. Sholat itu kewajiban sedangkan rejeki adalah hak yang kita terima.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Qs.20:132)

Sholat sebagai solusi permanent, bukan solusi instant. Tentu kita tidak mau terseret kembali dalam pusaran masalah. Tuntas masalah dan tak kembali lagi.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs.29:45)

Al-Quran mencatat data sejarah, bahwa ada seorang Nabi Allah yang mengajak umatnya untuk memasuki proses bisnis yang benar, seperti membuat neraca yang benar supaya tidak ada hak orang lain yang terzholimi. Umatnya diajak mendirikan sholat.

قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ ۖ إِنَّكَ لَأَنْتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ

Mereka berkata: "Hai Syu´aib, apakah sholatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal". (Qs.11:87)

Begitulah, Al-Quran mencatat data dan fakta tentang sholat sebagai solusi membangun bisnis yang tidak akan merugi. Dan selalu saja, praktek sholat sebagai solusi direndengkan dengan perintah bersabar. Karena sholat membawa kita pada proses penguraian masalah dan perbaikan serta pencegahan. Sabar dengan efek positif yang terjadi. Sudah pernah minum Noriba Tetes Herbal (NTH) ?

Nutrisi NORIBA TETES HERBAL, bekerja secara “3 in 1” : (1) detoksifikasi, perbaikan sistem metabolisme & organ pencernaan serta melancarkan peredaran darah (2)  mengaktivasi dan regenerasi sel-sel organ-organ tubuh secara optimal (3), membangun antibodi kuat, tingkat imunitas tinggi, Menangkal  penyakitdan Memulihkan berbagai gangguan kesehatan serta meningkatkan stamina tubuh. 


Konsumsi NORIBA TETES HERBAL, kemasan 12 ml  (270 tetes),  dengan dosis 10-15 tetes, memunculkan Reaksi Pemulihan (Healing Crisis) yang cepat. Yaitu Reaksi yang menghasilkan “efek kurang nyaman”, akibat terjadinya proses detoksifikasi (pengeluaran racun) dan pemulihan organ-organ tubuh.  Efek ini cepat dirasakan konsumen, bahkan dalam hitungan waktu 1-3 jam, setelah pertama kali konsumsi NORIBA TETES HERBAL.  

Begitupula dengan sholat. Sebagai solusi pemulihan dan pencegahan, sholat memunculkan Reaksi Pemulihan (Healing Crisis) yang cepat. Yaitu Reaksi yang menghasilkan “efek kurang nyaman”, akibat terjadinya proses detoksifikasi, yaitu proses pengeluaran racun-racun masalah.

Sholat sebagai solusi, pada prakteknya akan terasa sangat berat sekali.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´, (Qs.2:45)

Rasa berat itu akan hilang jika sholat dijalankan dengan keimanan yang istiqomah

الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Qs.2:46)

Di sini jelas terjawab sudah. Mengapa di akhir zaman ini mayoritas orang sholat tidak bisa lepas dari riba? Sholat berjamaah di masjid tidak berdampak pada ekonomi berjamaah di pasar? Karena sholat didirikan tanpa iman, tanpa keyakinan akan bertemu Allah.

Dan tongkat Nabi Musa pun tidak berguna jika dipinjamkan hari ini.

Dengan pandangan iman, kita melihat solusi sholat mengarah perbaikan mentalitas dan skill, baik secara internal maupun eksternal. Jangan sampai ada kekeliruan di sini sehingga kita mengutamakan sisi eksternal dan mengabaikan internal. Jangan lah kita sibuk merapikan skill tapi melupakan perbaikan mental. Karena apa yang terlihat di luar merupakan dampak perbaikan di dalam.

Kita mulai dulu dari apa yang tampak dari luar yang merupakan dampak dari sholat. Oleh karena dampak yang menimpa itulah kita diminta bersabar. Akan terjadi "rasa tidak nyaman sebagai efek positif maka bersabarlah."

Perhatikan nasihat Luqman kepada anaknya:

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Qs.31:17)

Seperti yang dicibir oleh umat durhaka di zaman Nabi Syuaib yang tercatat dalam Qs.11:87 bahwa sholat berdampak pada amar makruf nahi munkar yang tidak sepi dari cacian dan hinaan maka bersabarlah.

Pada prakteknya, secara eksternal akan tampaklah para pebisnis yang melakukan amar makruf nahi munkar di bidang ekonomi. Mereka menjauhi riba dan menyuruh orang untuk meninggalkan riba. Mengapa mereka begitu? Karena mereka mendirikan sholat sebagai solusi. Mereka mendirikan sholat dengan mentalitas yang menghidupkan iman.

Secara internal, ada mentalitas yang terpulihkan. Oleh karenanya mampu menggerakan penampilan dan perbuatan.

Sekarang kita cek bagaimana sholat sebagai solusi mampu melakukan pemulihan mental. Kita ambil satu resep saja, yaitu internalisasi kalimat Allahu Akbar. Berkali-kali kita mengucapkan kalimat Allahu Akbar di dalam shalat sehingga terinternalisasi dan berdampak pada perubahan mindset.

Sikap dan perbuatan apakah yang ditunjukkan oleh seseorang yang bermindset Allahu Akbar? 
Apakah dia masih memandang permasalahan yang dihadapinya tampak lebih besar daripada Allahu Akbar?
Apakah dia masih menganggap bahwa perintah Allah meninggalkan riba  adalah perintah yang sulit dikerjakan?
Apakah dia masih berpendapat bahwa kalau tidak pakai riba ya tidak untung dan bisnis tidak berjalan?
Apakah dia masih berkata bisnis ya bisnis, agama ya agama, tidak boleh bercampur?

Allahu Akbar! Kalimat itu dibaca supaya dapat menuju proses gerak berikutnya, supaya dapat fokus pada apa yang diucap, fokus pada gerakan yang telah diarahkan, memahami apa yang telah diikrarkan. Allah maha besar, yang ada hanya lah Allah, semua bersumber dari Allah dan semua menuju ke Allah.

Allahu Akbar! Adakah yang lebih besar dari Allah? Adakah yang dapat memberikan solusi selain Allah? Adakah yang dapat memberi selain Allah? Semua berada dalam genggaman Allah.

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Qs.3:135)

Sholat yang dilakukan sebagai solusi, untuk mencari pertolongan, memberikan dampak perbaikan diluar sholat. Dampaknya lebih besar lagi bila dilakukan secara berjamaah.

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ 

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku´ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud... (Qs.48:29)

Hayya alash sholah, marilah kita sholat.
Hayya alal falaah, marilah kita menuju kemenangan.
Berjamaah di masjid.
Berjamaah di pasar.

Insya Allah aamiin.
 
MARI BERGABUNG MENJADI ANGGOTA NoRIBA
 
http://noribacenter.com/reg.asp
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar