Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang Bisnis Modal Tobat, lalu bagaimana cara tobat riba? ini hal mendasar yang perlu diketahui
Mari lanjut membahas Qs.3:133 sebagai solusi action hapus riba.
Ayat
tersebut merupakan solusi action untuk merespon ayat sebelumnya, yaitu
130-132 ttg larangan memakan riba dan perintah taat kepada Allah dan
Rasulnya.
Jadi clear
ya... Alquran itu adalah pedoman yg utuh. Melarang riba dan juga
solusinya. Teori dan juga prakteknya. Tinggal kita sebagai pembacanya
tentunya harus sami'na wa atho'na. Tentunya harus mau dengar dan ikuti
petunjuk Alquran.
Qs.3:133 menjelaskan tentang
1. Titik tolak action yaitu tobat.
2.
Tujuan action atau hasil yaitu mencapai surga di langit dan surga di
bumi. Ayat lainnya menyebut: hidup hasanah dunia - akhirat.
Dalam
tulisan ini kita masih menguatkan titik tolak action kita yaitu tobat.
Titik tolak yg benar menghasilkan action yg benar. Bukan sekedar action,
tapi ngawur, akhirnya cape sendiri dan mutung di tengah jalan.
Tobat artinya kembali. Bertaubat kepada Allah artinya kembali pada Allah.
Maknanya apa?
Dalam
proses pertobatan, kita mesti mengetahui posisi kita saat ini dimana.
Kondisi kita saat ini gimana. Mau kembali kemana. Darimana mau kemana.
Itu harus jelas. Maka orang yg terkena musibah diajarkan membaca:
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun"
Dari Allah kembali kepada Allah.
Mau tobat tapi ga ngaku salah.
Mau tobat tapi ga tau salahnya dimana, ga tau yg bener itu yg mana.
Apa tobatnya bisa bener kalau begitu?
Bagaimana bisa dibimbing? Bagaimana bisa mendapat petunjuk?
Bagaimana cara tobat riba yg bener?
Perhatikan ayat berikutnya lagi, 3:135, ini cara tobat yg bener:
وَالَّذِينَ
إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ
فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ
وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui.
Yuk kita urai pelajarannya dari ayat tersebut:
Pertama,
Ketahuilah....
Pahamilah... Bahwa riba itu perbuatan keji bahkan lebih keji daripada
berzina dengan ibu kandung sendiri dan dampaknya terkena pada diri
sendiri, menzalimi diri sendiri. Kalau belum tau dan belum paham, segera
cari tau apa itu riba, bagaimana dampak kerusakannya.
Akui
bahwa kita sudah berbuat zalim pada diri sendiri. Akui bahwa kita sdh
menyusahkan orang lain. Akui bahwa semua kerusakan ini akibat ulah kita
sendiri. Jangan salahkan orang lain. Terima kondisi itu. Terima
kebangkrutan itu. Ikhlas menerima.
Laa
ilaha illa anta subhanaka innii kuntu minazh zholimin. Itu yg dibaca
Nabi Yunus berulang kali ketika terperangkap dalam perut ikan. Gelap. Ga
ada siapapun. Ga tau solusinya gimana. Akui saja bahwa sudah berbuat
zholim. Ikhlas. Pasrah.
Ikhlas menerima adalah cara mengosongkan diri untuk dapat menerima limpahan pelajaran.
Menerima kesalahan diri adalah cara mengakui bahwa kita sedang berada di bawah dan membutuhkan pertolongan yang diatas.
Orang
yg di atas lebih baik daripada orang yg di bawah. Karena orang yg di
atas bisa melihat masalah dgn utuh dan obyektif. Orang yg di atas tau
pertolongan apa yg sesuai dgn kondisi orang yg dibawah. Terima saja.
Kedua,
Setelah
ngerti apa itu riba dan bagaimana dampak kerusakan riba, siapa
penyebabnya, segera ingat Allah. Siapa sih yg ngelarang riba? Siapa sih
yg harus kasih solusi? Allah. Bukan komunitas anu, ga dapat solusi dari
komunitas anu, marah. Kembali kepada Allah, ingat Allah. Bergabunglah
dengan komunitas yg mengajak kembali pada Allah, kepada solusi dari
Allah. Hanya Allah yg tau solusi apa yg sesuai dgn kondisi kita.
Ketiga,
Mohon
ampun kepada Allah atas dosa-dosa. Curhat dan mengeluh ke Allah. Jangan
mengeluh ke orang. Ketemu orang bicaranya tentang solusi, diskusi
tentang peluang, jgn mengeluh. Mengeluhnya ke Allah aja. Jangan gabung
ke grup curhat masalah, gabung komunitas curhat masalah. Waktu habis,
peluang ga dapat.
Siapa yg dapat mengampuni dosa?
Siapa yg dapat mengurangi beban masalah? Siapa yg dapat mengeluarkan
kita dari kegelapan menuju kondisi terang benderang? Allah.
Keempat,
Tidak
meneruskan perbuatan dosa itu. Stop riba. Jangan diteruskan. Jangan
diulangi lagi. Solusi maksiat adalah berhenti dari maksiat. Pokoknya
stop, jangan menunggu alternatifnya dulu. Ribanya di stop dulu baru ada
solusi pengganti.
Setelah
semua itu dijalankan, baru lah kita dapat hasilnya, seperti yg
dijelaskan pada ayat berikutnya, 3:136
أُولَٰئِكَ
جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan
itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.
Insya Allah aamiin
MARI BERGABUNG MENJADI ANGGOTA NoRIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar